Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

story behind the script (Danau Kapuk)

Danau itu tidak terlalu besar. Tapi, kenangan yang terselip disana begitu luas maknanya, seluas samudera Hindia.Kenangan tentang perjalanan persahabatan tiga anak manusia.

Jarang orang berkunjung kesana, karena memang agak jauh dari jalan raya. Untuk menuju kesana hanya jalan setapak beralas rumput liar. Jalannan terlihat tak terawat. Di kiri kanan jalan hanya semak-semak dan pepohonan jomblo. Karena tak ada yang memiliki.

Dipinggir danau tumbuh pepohonan tampa identitas. Dia hanya berdiam disana, tampa menghasilkan buahan. Sesekali menjatuhkan dedaunan yang mulai menguning atau diserang angin kencang.

Hanya satu pohon yang punya KTP (Keterang Tentang Pohon). Pohon Kapuk. Pohon favorit mereka bertiga. Walaupun tidak terlalu rindang, tapi cukup untuk melindungi mereka dari teriknya raja siang. Dan yang membuat mereka betah disana jika biji kapas mengelupas, maka serat kapas akan berterbangan disembarang tempat. Seperti salju turun dimusim semi.Kenapa? karena musim tidak lagi hujan melainkan cerah. Indah bukan? Dan atas nama keindahan itu mereka menamai danau itu danau kapuk.

Tanah yang beralaskan rumput gajah menambah asri basecamb mereka.

Setiap pulang sekolah, setelah menaruh tas dan membuka sepatu, mereka berhamburan kedanau kapuk. Perkenalan mereka dengan danau kapuk bermula ketika Ebi dan Deca tengah mengejar layangan yang nampaknya menukik disekitar danau.

Ditengah himpitan kota yang penuh sesak. Rasanya memang agak mustahil, tapi bukankah didunia ini tak ada kata tak mungkin atau mustahil? Jika kau percaya pada-Nya, kau tak akan perlu bertanya-tanya lagi. Lagi pula komplek mereka tinggal bukan di pusat kota, masih daerah pinggiran yang masih punya lahan kosong~lahan yang belun dipadati bangunan.

Mereka bertiga sibuk membersihkan pinggiran danau, menanami bermacam bunga, pohon bongsai. Air danau tampak selalu ramah menyambut keceriaan mereka.

Capung terlihat sesekali berbisik pada air danau. Mungkin sedang membicarakan anak-anak yang selalu terlihat riang itu. Dari kejauahan tampak kupu-kupu nakal tengah meigintai putik-putik bunga yang kini hampir merekah. Burung-burung berkicau riuh didedaunan.

Alam seperti manusia, punya semua indera. Siapa yang peka maka ia akan menikmati indahnya komnikasi dengan mereka. Alam ini memang indah kawan. Seindah persahabatan kita. Selamanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Followers