Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

Terumbu Langit

Terumbu langit menguap
 Membias bulir-bulir semu
Mentari mengumpat dibalik selimut awan
Senja mematung di ufuk barat
Butiran lembut itu mulai menyentuh bumi
Bersorak - sorai dengan gontai
Menyapa dedaunan kering dan rerumputan liar
Menyapa siapa saja yang menyambutnya maupun yang mengupat karena kedatangannya
Tapi ia tetap menebar kesejukan
Aku duduk termangu, melukiskan sesosok hati yang telah berpadu bersama hujan nun di negri seberang Kurasakan tetes kebahagiaan yang semakin lama semakin lebat
Rintik kebahagiaan itu beriringan dengan nada-nada sumbang petir
Berkecamuk di jiwa
Ku basuh kulit bergelimang resah
Ku ucapkan sebait do'a agar semua baik-baik saja
Aku ingin menghirup seteguk ketenangan
Gelantungan lirih menyatu dalam hentakan hujan
Andai kau disini...


Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

dawai langit


Di pelantaran ia termangu menatap paruh langit. Mendamba layaknya seorang kekasih yang tengah merindu.Sesekali ia menunduk, mengepal kedua tangan dengan mata mengembang menumpahkan bulir-bulir kesedihan. Ia mengenakan gaun putih, rambutnya yang panjang dibiarkan tersapu angin liar. Kembali ia menatap ke sana, berharap yang ia tunggu melintas dan membawanya menuju galaksi yang pernah mereka bicarakan tempo hari. Kemudian ia membuka sebuah kotak. Sepasang cincin bersanding mesra disana. Angin jalangpun berkata“ Sudahlah lan, hentikan kekonyolanmu. Ia tak akan datang untukmu..!!“ Seketika ia tuli, ia hanya ingin mendengar seruan bintang itu. Bintang harapan yang selalu ia percayai. Bahwa bintangnya akan datang suatu saat nanti. Bi, aku percaya kamu akan datang.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers