Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

senyap ...lenyap...





Pernah ku katakan sebelumnya, bahwa urat kepedulian ku sudah putus. Entah apa yang terjadi padamu kini, baikkah? atau keadaan paling buruk sekalipun aku tetap akan diam disini.

Sudah ku katakan aku telah mengundurkan diri dari gemerlapmu
Sudah kupadamkan segala cahaya
Sudah kututup segala celah

Lebih baik seperti ini. Kurasa memang harus seperti ini.
Sederhana saja. jangan tanya kenapa? Karena kau dan merekapun tak akan paham dan mampu mencerna seberapa rumit alasanku.

Ini bukan soal kesempurnaan bung.. dan ini juga bukan tentang kebahagaian saya.
bahagia atau tidak akupun tak pernah merasa.

Bayangan hitam mu yang selalu menghantui mimpi dan nyataku, kini seakan menjadi sebuah kengerian dan ketakutan tak tertahan. Berhentilah menjadi sepeduli itu.

***

nara,, apa kabarmu? mungkin saat-saat seperti ini hanya kamu tempat curahan terbaik. bagaimana sulitnya menyembulkan sedikit tawa dibalik secerca luka, sejuta peri.
nara,, disini aku merasa bisa berbagi, entahlah, sensitif ku kembali menghadang. sifat perasa dan gampang tersinggung membuat aku sulit menerima dan merasa tak pernah di terima.

nar, mengapa AKU harus tumbuh seperti ini?
mengapa tak sedikit mereka tau jika pertumbuhanku tak seperti mereka?tak sewajar mereka?
mengapa mereka menyamaratakan?
dan mereka membandingkan dengan perbandingan yang tak sepadan.
Untuk kemudian mereka mencap sesuka mereka.
Apa mereka pernah mendengar isak tangis anak ini di tengah malam untuk kemudian bertanya apa yang tengah terjadi.
Pernahkah mereka sedikit peduli dengan sebongkah benda yang berada dalam bungkusan rongga yang tengah tersayat-sayat pilu?


Sendiri seperti ini. aku lebih menikmatinya. tak ada pertanyaan yang akan semakin membuat lidah ku kelu, atau hantaman pilihan-pilihan sulit.

Seperti ini saja. anggap saja aku tak pernah ada diantara mereka.


#pengen banget bersepeda sendirian ke pesisir pantai, duduk disana menatap laut lepas. Just a-lo-ne

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

...tengoklah...

"Kejarlah duniamu seakan kau hidup selamanya
dan kejarlah akhiratmu seakan kau mati esok"

Di malam yang mencekam

pemuda itu terus menghisap cerutunya.
Mulutnya menganga setiap kali memuntahkan gombolan udara tembakau
Menghiraukan kicauan burung nan syahdu
Mengindahkan pituah si hang
Menepis kesegaran embun pagi

Otak karatnya mencoba mengulik memori yang tersisa
Kata yang pernah terlontar pada sang ilalang
“lihatlah ilalang, suatu saat aku akan merubah semuanya.
Aku buang cerutu , keunikan dan semua larangan kuno mu
Sekarang biarkan aku seperti apa yang aku mau, hidup ku kebahagian ku sesuka apa yang aku mau. Aku masih muda . tubuh ku kuat taka da tandingan.dan masih banyak kesempatan untuk ku.
Jagan pernah usik!! Bentaknya “
Denga lembut ilalang berdesis “tapi waktu mu hanya sebentar pemuda...“
dengan penuh amarah ia cabut ilalang hingga akar-akarnya.
“Selamat tinggal“... ilalang terkulai tak bernyawa....

Lamunannya tersentak
Ada cahaya putih merasuk dipola matanya
Tak alam terlihat sosok laki-laki baya memakai tongkat, baju compang camping, kulit hitam legam penuh lipatan kusut
Berjenggot dan kumis putih tengah terbatuk – batuk....
Huk huk...
“boleh aku minta cerutu mu?“
“siapa kau?“
“bercerminlah, maka kau akan tau siapa aku“

Cahaya itu menghilang sekejap mata.

Tampa ragu ia mengambil cermin
Terlihat jelas disana sosok laki-laki baya tadi tengah meniru gerakan nya

***catatan lama***


“Tua itu pasti, dewasa itu pilihan”
Seperti apakah kedewasaan itu ? coba klik DISINI, sedikit membantu(saya) yang masih jauh dari titik kedewasaan.

***



Pagi ini sama seperti pagi sebelumnya. Kendaraan berduyun menapaki jalanan. Pandanganku lagi-lagi tertuju padanya. Laki-laki itu...
Dengan tubuh tirus, gelap, bersimbah keringat ia terus berjalan tertatih mendorong gerobak yang berisi tumpukan pisang, mungkin beratnya berlipat-lipat jauh lebih berat dibanding gumpalan tubuhnya. Matanya sayu uratnya tampak mengeras. Sudah pasti benda itu sangat sangat berat. Perjalanan ku terhenti ia pun berlalu. Tapi bayangannya masih terniang menimbulkan tanda tanya.

Seorang yang telah mencapai usia senja mengapa masih saja harus bekerja sekeras itu? kemana anak-anaknya? dimana saudaranya? Rasanya tidak adil, sedang yang muda berleha-leha, berpangku tangan, luntang-lantung tak jelas. Kemana keadilan?
Pernah seseorang berkata "Tidak perlu berkata begitu, mereka sedang menjalani takdirnya sama seperti kita juga tengah menjalani takdir Tuhan".

Entahlah... Mungkin kepekaan saya saja yang berlebihan, tampa tau harus berbuat apa untuk mereka.
Kemarin dosen saya bercerita tentang petinggi negara yang telah menghabiskan triliunan rupiah untuk mendirikan sebuah bangunan(yang nantinya juga tak akan bermamfaat untuk kepentingan umum) yang sampe sekarangpun belum menampaki hasil. Dari pada bikin gedung bertingkat2 itu mending diriin panti asuhan dan panti jompo. Berapa banyak anak-anak yang terlantar dijalanan tampa mendapat sebuah kelayakan hidup? berapa banyak lagi keringat-keringat si tua itu berserakan?

Impian saya suatu saat jika Allah memberikan saya kesempatan saya ingin mendirikan panti asuhan dan panti jompo. Semoga do'a-do'a saya didengar dan suatu hari saat dikabulkan :) Amin...





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

{mr. yes 'dey} cukup kemarin...


Siang itu ruangan tampak sepi. Jam istirahat saatnya orang berkeliaran diluar ruangan. Ntah kenapa gue lagi males banget beranjak dari bangku. Sambil dengerin lagu gue klak-klik ngga jelas.
Ngga lama mba echa masuk ke ruangan. Mata gue langsung tertuju kesana. Bukan ke mba echanya, tapi seseorang yang ada disampingnya. Dia senyum kearah gue. Gue masih melongo ke arah tu orang tampa membalas senyumnya.

Tiba-tiba aja dengan tampa pikir panjang tangan gue dengan lincah ngetik sms.
"zi,ada anak pkl mirip bgt elu, jdi kgn..hhee
nyari nomer panggilan tak terjawab, ga lama teng... terkirim. *lol*
ngga lama
"kalo kangen tu ketemu? gue jauh lebih kangen, tapi emang ga jodoh buat ketemu"

"yaudah kapan? ketempat ibu aja yuk??"
"gue tiap minggu ketempat ibu,kata ibu lu sombong, ga pernah maen kesini lagi.
eh, tau lagu maher zain ga? bagus-bagus lagunya"
"jiaa.. gue ngefans bgt bgt bgt ..."
"sama gue juga ngefasn abis,, gue lgi dengerin lagu dia"
"sama, gue juga lagi dengerin yang InsyaAllah feat fadli"
"gue jadi mendambakan cewe melayu"
bingung. "apa hubungannya??"
"ga ada hubungannya. jadi suka cewe muslimah, berjilbab dan cantik"
"yang penting hatinya zi."
"mungkin ada di elu semua tu.hheee."
"Hanya Allah yang tau, hhee,,ga semua yang didiri gue itu tampak seperti apa yang lu liat, dan ada sisi2 yang orang lain ngga tau. gue ngga sebaik dan secantik yang lu kira. "
"Itu yang gue suka dari elo. Banyak memang, tapi kenapa ngga bisa gantiin lo ama yang laen, pdahal udah 2 tahun lebih..tetep lo dihati gue. Udah jangan dipikirin, jadi gini lagi deh.."
"hhee..gpp ko, gue juga pernah kaya gitu, waktu seakan ga mampu ngapus semuanya.


Setiap pertemuan ada perpisahaan, pernah kita tercabik dan luka, kemudian berusaha menjahit dan menutupi setiap celah, hingga luka itu benar-benar mengering. Dan kini
Entah mengapa luka itu kembali mengelupas. ku pastikan agar apapun bentuk nya tak akan melepaskan jahitan itu untuk kemudian terkoyak lagi. tak ..cukup kemarin saja.
karena untuk menyembuhkannya kita butuh serentetan masa yang melelahkan. tak lah... cukup kemarin..
Ingatkah pernah ku katakan jika berteman itu lebih baik?? sekarang dan nanti kau pasti akan merasakannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

rin du




lagi - lagi mengadu pada mu.

Bahwa aku merindukannya sangat-sangat RINDU....

BAGAIMANA CARA MELEPAS DAN MERELAKANNYA PERGI ???

beritahu aku ....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

miss waktu...

my Soul

Pernah kah kau percaya bahwa di dunia ini ada sesuatu yang benar-benar sama? aku mempercayainya. tak peduli jika si kembarpun tak pernah mengaku sama.

Jika sang waktu lebih lambat menua, perlahan akan ku tarik suratan ke masa itu. Masa dimasa aku masih berada dalam jangkauan belia dan kau adalah sosok yang belum memiliki jakun.
Ketika aku masih bebas berlari dengan tubuh ringan dan lincah.
Saat itu juga kau katakan bahwa kita adalah sahabat sejati.
Kau yang mengerti mengapa aku suka dengan hal-hal yang kaum mu sukai.
Hanya kau yang sanggup mencerna arti persamaan itu. Hanya kau yang tak pernah membatasi diri dari sudut manapun. Kau yang begitu ternganga membuat akupun ikut merasakan bahwa dunia ini lebih luas dari yang ku bayangkan.

Ketika itu kita mengenakkan seragam dengan motif sama. Mulai mengayunkan langkah dibawah hangatnya mentari pagi. Bernyanyi riang mengikuti irama dentak kaki.
Sepanjang perjalanan kau menggenggam tangan ku erat, membagi kekuatan agar aku mampu berlari kencang, agar aku memiliki otot yang kuat.

"Kiting belo!!! sini"

Begitulah kau memanggilku.
Biasanya aku paling marah jika dipanggil kiting, walaupun memang kenyataanya rambut ku keriting seperti mie instan. Tapi aku benci dipanggil itu.
Entah mengapa aku tak pernah sedikitpun marah jika kau yang memanggil. Bahkan panggilan itu seperti manis seperti gulali.

Hari ini adalah pelajaran menggambar, karena kecerobohan ku aku tidak membaca crayon. Aku termenung melihat yang lain telah mewarnai gambar mereka.
Dari pojok sana kau memperhatikan ku sambil tersenyum simpul. Kaupun pura-pura tak tahu ketika aku melirik mu dan berharap akan memberikan sebuah crayon untuk ku.
Nyata nya memang seperti yang ku kira ditangamu telah tertonggok dua keping crayon. Kau mematahkan crayon mu dan membagikan sebagiannya untuk ku.
Senyumku mengembang saat kau mengacak rambut kusutku.
"anak ceroboh , makanya biasakan mengingatnya disebuah kertas, jika kamu malu menulis di jidatmu ..hahahahaa... tawa mu itu...

Aku ingin melihat tawamu. Tawamu setelah mengkempeskan sepeda si gendut yang mencuri bekal ku. Dan kau bilang akan menghajarnya suatu saat jika otot mu telah sebesar otot popeye.
Tawa mu ketika menempelkan permen karet dibangku si anak kaya yang sok bersih itu.
Tawamu saat menyembunyikan kotak kapur agar bu guru menghentikan menulis dan mulai bercerita tentang mimpi dan kehidupan.
Tawamu saat mencuri mangga saat aku ingin sekali mencicipi mangga muda.
Tapi itulah kau, selalu saja membuat aku gembira-Tampa beban.
Masih banyak yang ingin ku lakukan bersamamu. Merangkai lekuk mimpi hingga jari kita mampu mengaisnya satu demi satu.

Pada akhirnya aku menyadari bahwa kita tak sama. tapi akulah yang selalu berusaha menyamai mu, meniru setiap gerikmu. Ingin selalu berpikir sepertimu, berbicara sepertimu, bertingkah sepertimu, ingin selalu bersamamu. Percaya atau tidak, aku selalu menuruti apa perkataanmu, walaupun bagimu mungkin hanya gurauan yang akan ku lewatkan begitu saja. Bagiku tidak. Kau dan setiap nafasmu berarti bagiku. Kau adalah guru kehidupan, kau sebuah mesin yang bekerja seperti gugel. Jika aku bertanya kau selalu dapat menjawab, mengurai hingga aku benar-benar memahami.

Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
( Kahlil Gibran)
***

Senduku 22 mei 2011
,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kord sumbang itu adalah...




Ku buka tirai usangku yang sedikit berdebu. Mataku langsung tertuju pada jendelanya.

aku bersyukur mempunyai sesuatu yang sangat berharga seperti kamu.... :)

Siapa yang tak tersentuh jika mendengar seseorang berkata seperti ini padamu?

Itu yang ia ucapkan di dinding virtualnya. Tutur katanya yang lembut, sikap, senyumnya, membuat aku tak berkutik. Sayangnya untaian aksara itu bukanlah untuk ku.
Mataku berkaca ketika melihat ukiran nama yang tertera disana. Semua kata indahnya itu tertuju hanya untuk sang putri yang memiiliki kharisma yang begitu mempesonanya. Dia yang begitu lembut melayang-layang diantara balon do'a ku. Kemudian meletus untuk detik berikutnya.

Beruntungnya putri itu. Desahku.

Tak lama berselang ku alihkan pandangan pada dinding virtual arai, teman baikku.
"orang klo brasa bnyak nolongin suka tinggi hati,pantes org harus belajar n bnyak memahami ilmu ikhlas,,"
Akupun tau siapa orang yang ia maksud. Yah.. itu untuk ku.
Lihatlah, kata-kata yang tak ingin ku dengar tertuju padaku sedangkan kata-kata yang ku ingin dengar bukanlah untuk ku.
Dimatanya aku tinggi hati, pertolonganku tak dihargai? Apa arti sahabat untuk nya?
Aku berusaha memahaminya , apa kah ia memahamiku? Semakin banyak tanda tanya semakin membuat aku letih.

Menyesal telah berbuat baik, itu hanya bagi orang-orang yang tak percaya Tuhan. Bukankah sejatinya Kebaikan Tuhan itulah yang mendasari manusia berbuat baik.Tuhan menitipkan kebaikan yang kemudian akan dibagikan kesemua ciptaaanya yang tersebar dibumi. Untuk apa kita berkoar tentang kebaikan yang kita lakukan?

Berhenti berbuat baik itu sama halnya menghenghentikan denyut nadi.

Berbuat baiklah walapun tak selamanya di tanggapi dengan baik. Mulai menghapus rasa benci, dendam dan membalas dengan hal negatif.
#mencoba berusaha menegarkan diri

Mungkin inilah yang disebut "masalah membuat orang lebih bijak mengambil tindakan"

Aku bersyukur, Emosi ku kali ini terkontrol dengan baik. Inipun berkat orang-orang baik disekelilingku. Aku percaya, kebaikan yang kita berikan suatu saat akan kita terima kembali. Karena itulah aku aku akan berusaha tetap baik-walaupun kadang sulit.

Sulit ku percaya. Orang yang begitu aku sayangi berkata yang membuat hatiku ngilu.

Dalam balutan pilu ku tutup ordeng usang. Menatap langit-langit kamar. Tak ada lagi balon warna warni, tak ada sosok arai si karamat simpai yang ku kenal dulu. yang ada hanya susunan triplek kusam dan renyuh karena tetasan hujan sepanjang pekan ini.

Kemudian aku memejamkan mata dan mulai menguatkan diri dengan kata-kata yang mungkin sedikit mengobati perih semu ini.

"Tuhan tidak memberikan apa yang kamu ingin kan, tapi Tuhan memberikan apa yang kamu butuhkan"

TUHAN memberikan cobaan itu pada kita

karena kita kuat.

Karena hanya kita yang mampu bertahan dan tetap kuat dengan itu.


Sulit ku pahami. tapi itulah yang harus ku jalani.

Memahami bahwa tak semua yang diinginkan menjadi nyata, bahwa tak semua untaian berujung manis. Pahit ini ku telan bersama seteguk air ketegaran. Setelah semua ku lahap sekarang aku mulai melangkah melewati batas asa ku.



Sekarang aku mengerti mengapa obat itu pahit. Karena ia dapat menyembuhkan segala rasa sakit. Karena ia membuat tubuh ini semakin kuat dari sebelumnya.
manis tak selamanya rasanya manis, dan pahit pun tak selamanya rasanya pahit. yang nyata hanya rasa syukur.
Jika kita mampu lebih peka dan memahami serta menjalani, mungkin akan lebih baik dari pada hanya menyesali dan menerka yang tak pasti.

Ku katakan lagi pada diriku sendiri bahwa rencana Tuhanlah dibalik semua ini. Tuhan yang telah menaruh segala sesuatu pada tempatnya. Yang mungkin saja sering kita taruh ditempat yang salah. Kebenaran hanya ada Pada-Nya.

Terimakasih untuk balon warna-warni. Kau telah membuat aku lebih mengerti arti menerima. Bagaimana ikut berbahagia diatas kebahagiaan orang lain, meyakinkan bahwa kau memang bukanlah yang Tuhan berikan untukku, dan akan ada seseorang diluar sana yang akan diberikan Tuhan karena aku membutuhkan walapun tak ku inginkan. Dan bahagia pada akhirnya.

Untuk arai teman ku, aku tetap berterimakasih atas teguranmu, mungkin aku memang seperti itu, dan aku akan berusaha memperbaikinya, lebih iklas dalam segala hal.
Kalian adalah orang baik, diciptakan dari sesuatu yang baik dan oleh yang baik.

semoga ini hanya mimpi buruk dan ketika ku terbangun balon warna - warni dan arai ku seperti sedia kala.

NB :Dengan rasa sakit kemudian menelan pil pahit dan rasakan betapa sehat begitu nikmat.
#Semua tulisan ini nasehat untuk diri sendiri, tak ada maksud menyinggung siapapun apalagi menasehati atau menggurui.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

gubuk#1




Desau mu kembali merajau hati yang galau. Setelah sekian lama mengendap di kerak bumi, kini ia kembali mencuat di pesisir lahar mendidih

Semakin ku mendekat, semakin terasa panas,

Ini bukan sebuah opera yang dipentaskan tengah malam
Ini juga bukan kisah-kisah dalam dongeng kuno
Ini sebuah realita kehidupan yang tercipta karena mu

Disini, telah ku bangun gubuk berdinding kerinduan, dihiasi kerlap-kerlip lampu-lampu cinta, beralaskan karpet kasih sayang. Dan berharap suatu saat kau akan mengetuk gubuk ini. Duduk disinggasana ku.
Tengoklah sayang, walapun hanya sedetik saja, berikan senyumanmu walau hanya seutas saja.

Suatu hari diantara pengharapan dan keputusasaan sebuah tangan mengetukkan jarinya digubuk ini. Aku mengintip dibalik tirai bimbang, berharap kaulah yang mengetuknya. Tak peduli alasan kau mengetuk, walau nanti kau bilang hanya salah alamat, atau kau tersasar kesini dan sedang kesulitan mencari seseorang. Tak sengaja mu pun telah membuat aku melambung.

Ku tarik gagang pintu harapan dengan untaian senyum di kerak muka yang sedikit mengering- haus akan cintamu.
Wajah asing tengah berdiri dihadapanku. Senyumnya menawan, tentu tak semenawanmu, tentu saja.
Ia mengulurkan tangannya untuk membawa aku pergi dari gubuk ini. Ia menjanjikan sebuah rumah kaca, di sana aku dapat melihat seluruh isi dunia jika aku mau.

Entah apa yang ku pikirkan tentangmu, seakan semakin bias. dan pada akhirnya ku lihat gubuk ini runtuh perlahan. Harapan itupun lenyap bersama gubuk itu.

Itu artinya kau juga lenyap?? Tidak sayang,,, kau tak pernah lenyap. Ku pastikan kau tak akan pernah lenyap.

Lalu aku harus bagaimana?

***

by Ridevl
to : Son of vita

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

nasib kontrakers

Satu lagi kasus yang udah lumrah terjadi. Saking udah biasanya orang-orang bahkan engga lagi merasa prihatin. Mungkin beranggapan prihatinpun engga ngerubah keadaan.
Masih mengenai Morat-marit Ibukota.

Kalau ada yang bilang "Jakarta itu kejam bung". Yah emang bener, sadis!!!
Dan engga tau juga siapa yang patut disalahin. Contoh kecilnya yang terjadi pada OB ditempat gawe gue.
Disini Ob ada kalo engga salah ada 5 orang.

1.Pak darno ngurus dibagian DCS dan tetek bengek disana.

2.Pak udin yang nyapu halaman, ngerawat tanaman kadang gue liat nyuciin mobil para bos-bos, ngrusin sampah, kadang juga dimintain mijit bagi yang masuk angin*ga kuat AC mungkin. Setiap pagi gue dateng dia udah megang sapu terbangnya, dari jauah dia udah bekoak khas dia yang bikin gue ketawa kadang juga niruin suara dia*tapi engga bisa-bisa.
Jujur, orang-orang disini ga banyak yang gue kategori kan "menyenangkan", contoh orangnya genit, mata jelalatan, suka goda2godain, rada engga sopan, banyak omong, engga tau diri. ah.. gitu dah... mungkin bagi orang-orang gue juga bukan orang yang "menyenangkan" jutek, emosian, keras kepala, serem, suka marah-marah. Tapi tentunya gue engga begitu dengan orang yang menurut gue menyenangkan. Salah satunya mang udin.
Orangnya tulus, tiap ketemu dia seakan diwajahnya itu engga ada coretan beban, dalam artian hidupnya bahagia selalu. Walaupun gue ga tau gimana kehidupannya.
Dia ceria, ramah ama siapa aja, pekerja keras, ringan tangan ,dan jago maen badminton. Gue sering diajarin, bela-belain pulang agak telat dibanding yang laen cuma buat maen ama gue yang tentunya bukan tandingannya. bayangkan tingginya aja engga melebihi tinggi gue tapi permainannya ngalahin yang lain, menurut gue.
dia selalu aja sabar, sesekali koak khasnya keluar. hahaha... semangat guepun meledak-ledak.
hmm.. mang udin...
Hari ini hari pertama dan seterusnya engga kan ada lagi sosok beliau disini.

3.pak slamet yang biasa gue panggil pak e nengkene nengkono. yang bikin minum dan sering beliin makan siang, rujak(hehe), nyapu dan ngepel ruangan. Sama dia gue bisa seperti gue yang sebenarnya, betingkah kaya anak kecil.
Dia orang itu yagn paling deket ama gue, mereka udah lama banget disini, katanya sih sekitar 20 tahunan .mungkin seumur gue!!!.

Gue denger kabar sabtu kemarin, katanya mereka dipanggil dan entahlah gue engga terlalu banyak tau. Katanya mereka diberhentikan.

Agggrr... kadang geram ngeliat kaya gitu.
Ada yang bilang itulah resiko kalo kontrak. Ya, gue ngerti, tapi seengga-engga nya jangan diberhentiin begitu aja. Gila aja, dia udah lama banget ngabdi disini, dan mereka punya anak dan istri. Umur merekapun engga muda lagi, mo nyari kerja kemana??
yang muda-muda aja banyak yang nganggur.

terus entahlah dapet tunjangan apa ga. Menurut gue udah selayaknya mereka dapet imbalan yang mungkin bisa bermamfaat buat keluarganya.

Satu lagi kasus, seorang dengan status pekerja kontrak. Temen gue, sahabat gue.
Dia kerja di *** , baru beberapa minggu. Dia ngeluh kalo kerjanya capek dan dia engga kuat, pulangnya malem dan bla..bla... Dan kebetulan ditempat gue kerja ada lowongan. Dengan kata lain agak lumayanlah.
Tapi dia masih bimbang takut kehilangan kerjaanya dan ternyata disini juga ga diterima. Gue coba yakinin dia dan usahain semampu gue, Beberapa hari yang lalu gue masukin lamaran dan hari ini dia dipanggil untuk interview.
Pagi tadi gue sms buat sekedar mengingatkan dan kasih semangat dan tips-tips ringan.
tapi apa yang terjadi???

Dia ngga bisa dateng karena katanya dia terikat kontrak sama tempat ia bekerja sekarang. Jadi kontraknya selama 8 bulan dan ga bisa berenti gitu aja, jika itu terjadi maka ia kena denda sekitar Rp.1500.000,00 . Hufftt...
ga tau deh harus gimana. Benar-benar kejam banget sih dengan para kontraker..hufftt.

Dan akhirnya satu lagi kasus terjadi sama gue, sebagai kontraker pula.
Kabar anginnya dikantor mau pada jalan-jalan, tempatnya bikin gue 'NGILER' dan yang terlibat hanya kaum karyawan saja. huaaa.. Itu artinya gue ngga diajak..hiksss...*Guling-guling ditanah*

Beberapa malam terakhir ini gue mimpi pergi jalan-jalan.Itu artinya????
semoga mimpi gue jadi kenyataan..hagzzz..HOPE...HOPE,,,HOPE,,,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

maa f...



salam hormat.

Well. gue mau cerita sedikit tentang pain2 yang akhir-akhir ini sering ganggu otak gue ~yang memang udah terganggu. Dari kecil gue orang yang gampang kesinggung( perasaan banget kata temen gue), cengeng kata mak gue. Kalo ada masalah dikit atau sesuatu engga sesuai fakta : mewek, cemberut, (ngambekan kata orang jakarta).

Dan hingga gue ketemu kehidupan yang pada akhirnya menuntut gue jadi cewek tahan banting~walaupun ga tahan-tahan banget sih. Setidakknya sekarang sahabat gue engga pada tau kalo gue wanita yang identik dengan kepedihan dan airmata.huhuy.. sapa sangka cewe konyol, gila super dongo ini gampang nangis tengah malam- Untungnya ngga ampe jerit malam. hihihi...#kalo lagi kaya gitu urat takutnya ilang -biasanya mah ampe pipis ditahan-tahan ampe pagi :ohh NO..

Hei, tapi gue bisa gila sama orang-orang terdekat doang ko. Jadi bila gue jaim, sok kul(i), terkesan arogan kaya anak autis, berati belum gue kategorikan orang terdekat- yang bikin gue nyaman buat jadi diri gue -kata lain sisi lain diri gue.
Gue yang terkenal pendiam, aneh, suka menyendiri, cuek, jutek, ngga bisa bersosialisasi, begaul kata orang kota.Gimana gue mandang rendah diri gue. Bahkan sempat mengutuki diri, kenapa terlahir seperti ini!?

Dari sisi lain orang yang baru mengenal gue cewe yang lembut, sopan. entah dari mana dan diliat dari apa, ngga tau.
Kemarin gue sempat ngikutin tes otak kiri apa kanan. Dan ternyata gue dominan kanan.

(Pas baca kalimat pertama ko kebawah-bawahanya jadi ngga nyambung ya?)

Yap. kesedihan. yah, kesedihan kan bagian dari kehidupan, padaha gue pernah bilang ke sahabat gue ketika doi lagi haru biru, "Tuhan itu menciptakan berpasang-pasang, ada siang ada malam, ada sedih ada bahagia. dan yakinlah sob, setiap ada kesedihan pasti Tuhan udah siapin kebahagian buat loe".

Kalo ada yang bilang menasehati orang lain sangat jauh lebih mudah ketimbang nasehatin diri sendiri. Itu benar banget. Mungkin itulah fungsi orang-orang di sekitar kita.
Saling menasehati.

Kembali lagi kesedihan gue bertubi-tubi. satu lagi poin yang gue dapet, jika semuanya terlalu dirasain, maka rasa itu akan semakin bertambah-parah.
Gini . selama kita hidup orang-orang datang dan kemudian pergi, bahkan yang pergi datang lagi dan untuk pergi lagi. Yah begitu seterusnya.
Akhirnya gue sadar ngga selamanya orang itu ada buat gue, ngga selamanya ia stay disitu, dan selagi dia ada mungkin jangan pernah berpikir dia pergi. Disaat ia pergi anggap aja ia ngga pernah datang. (ngomong opo koe???)

Intinya nyak... aye ke inget dia lagi...huffft...
Karena apa? karena selama gue kenal dia jarang sangat gue nangis tengah malam, bahkan ngga pernah, yang ada sebelum tidur gue ngga hentinya ketawa. Mesem-mesem.
Gimana gue jalani hidup serba enteng *walaupun gue tau hidup gue engga ringan, secara berat gue udah mencapai angka *55* oh..NO..

Dan gue berbuat gila bukan tampa alasan. Tekanan-tekanan dan segala tetek bengek kehidupan bikin nafas gue kembang kendur nglewer-nglewer.

Poin selanjutnya. "Hendaknya sedari kecil biasakan anak- anak anda mengamami kekecewaan, dalam artian jangan semua keinginannya dipenuhi, karena tak bagus untuknya dimasa depan. Ia akan tak siap menerima kenyataan jika tak sesuai dengan yang ia inginkan. Sulit menerima" :like me :'(

Emosi dan kejiwaan gue bener bener kacau :( maaf yauntuk beberapa orang yang gue sapa hari ini mungkin gue sakiti dengan kata-kata kasar gue, untuk ama yang baru nyampe, lagi-lagi kena bentak karena emosi gue, maaf ya ma.... dan untuk si little big, sori kalo loe jadi pelampiasan untuk setiap jejak emosi gue . sori :'( entah gimana caranya gue nebus kebaikan lo, malah selalu bikin lo kecewa, gue ga bisa lagi minta maaf, saking terlalu banyaknya gue ngucapin, dan loe berkata stok memaafkan loe udah di area krisis. dan untuk pelanggan yang tadi gue nyolotin, maaf... semoga ga berdampak ama perusahaan..:(
Untuk diri gue sendiri maaf juga, belum bisa seperti yang diinginkan.
"MAAF"....

Mungkin itu alasan kenapa Tuhan engga biarin orang -orang yang gue sayangi ada dideket gue,
-Selalu deket.
Yah... walaupun gue ngga betah dengan rasa kangen nantinya ... dan ujung-ujungnya gue kembali ketitik ketidak warasan.

Cuma ingin melapangkan sesaknya otak

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

korelasi bintang


Malam makin menitikkan kesunyian. Tikus tirus lelap ditengah tumpukan debu loteng.Mataku menatap langit-langti tampa bintang. Untalan benang warna warni berduyun mengitari saraf. Berteriak mencoba segala usaha agar terpilih untuk kemudian dirajut.

Ia yang tak mampu memutuskan sendirian, tampa ragu memanggilku.Ia menyapaku dengan hangat, berbeda dengan malam sebelumnya. Kini ia tampak lebih ramah. Nafasnya terdengar menggebu. Tampak bersemangat. Akupun ikut senang, kami berdiskusi dalam kegelapan seperti malam-malam sebelumnya.

Kemudian ia bercerita apa yang telah ia alami hari ini. Ia begitu gembira, berambisi. Bukan seperti dia yang biasa.

Aku jadi ingat ketika ia masih berumur 7 tahun, ayahnya membelikannya sepeda. Bagaimana ia begitu gembira. Tak henti mengayuh, bahkan teriknya mentari dan guyuran hujan tak mengendorkan semangatnya. Ia tertawa, akupun ikut tersenyum dibuatnya.

Tapi setelah beranjak tua aku tak lagi melihat semangatnya itu, hingga detik ini bergulir.

Kini, aku menemukannya lagi. Menemukannya yang penuh ambisi.

Lalu aku masih tertegun dalam gelap mendengarkan celotehannya.

Kau tau, hari ini adalah hari yang penuh makna bagiku.

Aku hanya tersenyum. Karena selama berbincang memang dia yang banyak bersuara.

Semua ia urai secara detail. Tak satupun terlewati. Bagaimana ia merancang segala sesuatunya nanti, bagaimana kombinasi warna itu menjadikan untaian benang menjadi baju penghangat, bagaimana ia iangin melakukan perubahan dalam hidupnya.

Ya. Aku sangat memahaminya. Ia yang masih labil, ia yang tak mampu memutuskan sendirian.

Hari ini ia begitu bersemangat, entah besok , entah kejap berikutnya, bisa saja berubah lagi.

Aku berharap semoga ia mulai terbiasa dengan perubahan, mulai. memegang kendali laju kendaraannya, terbiasa memainkan stir dengan baik tampa perlu dampingan untuk memutuskan akses perjalanannya.semoga ia mampu menggunakan spionnya dengan baik., tak lagi ugal-ugalan. Semoga ini akan berlangsung stabil, keadaan seperti ini. Tak kencang dan tak juga pelan. Ia begitu tenang dan menikmati perjalannannya. Walaupun lubang-lubang kecil dan paku sempat menghambat perjalannya, meskipun genangan hujan telah merubahnya ronanya, meskipun debu –debu telah mengusamkan permukaanya. Aku yakin ia mampu melewatinya.

Ia belum juga memutuskan ingin merajut benang yang mana. Ia masiih tertegun dalam pekat malam yang makin meninggi.

Aku mengakhirinya dengan senyuman. Membayangkan gelantungan bintang akan bersinar suatu hari nanti.

Karenanya...

Jika Anda hanya menginginkan yang kecil,
karena takut kecewa jika bercita-cita besar
lalu tidak tercapai;
mohon dijawab ini ya?

Jika Anda gagal, kapan gagalnya?

Di masa depan.

Lalu mengapa Anda sudah berlaku
seperti sudah kecewa hari ini?

Saya tahu diri.

Tahu diri bahwa Anda tidak mampu,
bukanlah perintah untuk mengecilkan cita-cita,
tapi perintah untuk meningkatkan kemampuan.

Hormatilah diri Anda.
(Mario Teguh)




Pagi ini hujan kembali menyelimuti gedung biru, tetes-tetesnya menginspirasi ku untuk mulai mengolah aksara menjadi sesuatu yang mungkin melegakan, di bantu oleh alunan instrumental khas yellowpage.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

becouse of ...




"The only way for us to acquire the affection, does not require that we loved, but begin to love others without expecting anything in return" (Dale Carnagie)


Eliminating isn’t easy. Too many memories of feathers attached to the epidermal layer. But if I remove the existing force will only increase the pain and tearing wounds wider than before

What shoul I do?

I breathe deeply as possible, I hung suspended the cavity and form a rope to tie pieces that began scattering

God,,, reinforced me…

Who knows how many times I try to clear up all of you. But it was a sign that I'm about me. Where can I also had to flee from myself? I'm crazy, if you would have to leave my self? It is not logical!!!!

Everything about you. Will always be found in the ink chamber. Because you're the main reason for this build script.I returned the black and white. I didn't want to answer repeated questions that you already know the answer

Because of, ... and ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers