Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

miss waktu...

my Soul

Pernah kah kau percaya bahwa di dunia ini ada sesuatu yang benar-benar sama? aku mempercayainya. tak peduli jika si kembarpun tak pernah mengaku sama.

Jika sang waktu lebih lambat menua, perlahan akan ku tarik suratan ke masa itu. Masa dimasa aku masih berada dalam jangkauan belia dan kau adalah sosok yang belum memiliki jakun.
Ketika aku masih bebas berlari dengan tubuh ringan dan lincah.
Saat itu juga kau katakan bahwa kita adalah sahabat sejati.
Kau yang mengerti mengapa aku suka dengan hal-hal yang kaum mu sukai.
Hanya kau yang sanggup mencerna arti persamaan itu. Hanya kau yang tak pernah membatasi diri dari sudut manapun. Kau yang begitu ternganga membuat akupun ikut merasakan bahwa dunia ini lebih luas dari yang ku bayangkan.

Ketika itu kita mengenakkan seragam dengan motif sama. Mulai mengayunkan langkah dibawah hangatnya mentari pagi. Bernyanyi riang mengikuti irama dentak kaki.
Sepanjang perjalanan kau menggenggam tangan ku erat, membagi kekuatan agar aku mampu berlari kencang, agar aku memiliki otot yang kuat.

"Kiting belo!!! sini"

Begitulah kau memanggilku.
Biasanya aku paling marah jika dipanggil kiting, walaupun memang kenyataanya rambut ku keriting seperti mie instan. Tapi aku benci dipanggil itu.
Entah mengapa aku tak pernah sedikitpun marah jika kau yang memanggil. Bahkan panggilan itu seperti manis seperti gulali.

Hari ini adalah pelajaran menggambar, karena kecerobohan ku aku tidak membaca crayon. Aku termenung melihat yang lain telah mewarnai gambar mereka.
Dari pojok sana kau memperhatikan ku sambil tersenyum simpul. Kaupun pura-pura tak tahu ketika aku melirik mu dan berharap akan memberikan sebuah crayon untuk ku.
Nyata nya memang seperti yang ku kira ditangamu telah tertonggok dua keping crayon. Kau mematahkan crayon mu dan membagikan sebagiannya untuk ku.
Senyumku mengembang saat kau mengacak rambut kusutku.
"anak ceroboh , makanya biasakan mengingatnya disebuah kertas, jika kamu malu menulis di jidatmu ..hahahahaa... tawa mu itu...

Aku ingin melihat tawamu. Tawamu setelah mengkempeskan sepeda si gendut yang mencuri bekal ku. Dan kau bilang akan menghajarnya suatu saat jika otot mu telah sebesar otot popeye.
Tawa mu ketika menempelkan permen karet dibangku si anak kaya yang sok bersih itu.
Tawamu saat menyembunyikan kotak kapur agar bu guru menghentikan menulis dan mulai bercerita tentang mimpi dan kehidupan.
Tawamu saat mencuri mangga saat aku ingin sekali mencicipi mangga muda.
Tapi itulah kau, selalu saja membuat aku gembira-Tampa beban.
Masih banyak yang ingin ku lakukan bersamamu. Merangkai lekuk mimpi hingga jari kita mampu mengaisnya satu demi satu.

Pada akhirnya aku menyadari bahwa kita tak sama. tapi akulah yang selalu berusaha menyamai mu, meniru setiap gerikmu. Ingin selalu berpikir sepertimu, berbicara sepertimu, bertingkah sepertimu, ingin selalu bersamamu. Percaya atau tidak, aku selalu menuruti apa perkataanmu, walaupun bagimu mungkin hanya gurauan yang akan ku lewatkan begitu saja. Bagiku tidak. Kau dan setiap nafasmu berarti bagiku. Kau adalah guru kehidupan, kau sebuah mesin yang bekerja seperti gugel. Jika aku bertanya kau selalu dapat menjawab, mengurai hingga aku benar-benar memahami.

Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
( Kahlil Gibran)
***

Senduku 22 mei 2011
,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Followers