Ku temukan kamu di malam itu, dingin mencekam, perut mengerang, taklah penghalang untuk ku merancang trik. Bagaimana cara agar kau kemudian menyapaku. Dan akupun akan tau namamu dan selanjutnya akan mengantarmu pulang bersama si naga hitam tentunya.
Kau si wanita penuh kharisma, eh bukan tapi aneh. Kau punya sorot mata yang tajam bulat dan tertebak kau itu kuat di luar dan rapuh di dalam. Seperti porselin yang mudah tersinggung dan pecah. rambut pirang ikal, jelas tak pernah tersentuh mesin catokan yang disering digunakan kebanyakan wanita. Wajahmu merona walaupun tampa diolesi gince dan pernik ala wanita lainnya. Membuat kamu sungguh berbeda. Kau si wanita yang memiliki tempat khusus di rak hatiku.
Langsung saja terbesit dibenakku jika aku akan menjagamu dan membalutmu dengan serpihan baja yang kuat.
Ratusan kepala itu tak menghalangi pancaran gemerlapmu. Rambutmu yang tebal, menjulur sepanjang rusuk menutupi wajahmu dari samping. Kau sepertinya kebingungan, merasa sendiri dalam keramaian. Sungguh aku ingin menghiburmu,,,
Tatapanku masih tertuju. Ingin ku menyapa, tapi aku bukanlah tipe yang seperti itu.
Kau tengah asik dengan dirimu sendiri tak peduli apa yang dikatakan wanita yang berdiri dihadapan ratusan umat. Aku penasaran apa yang tengah kau lakukan ...?
Ku pertajam indera agar aku dapat mengintipmu.
Oh,,, Kau tengah menggambar sesuatu di filemu. Sepertinya kau suka menggambar dan pastinya suka komik. Ini peluangku.
Kita duduk sejajar di bangku kedua dari belakang. Kamu duduk di bangku paling kiri dan ada empat bangku yang memisahkan kita.
hmm.. Oh... Seseorang yang duduk dibangku sebelahmu, kau mengobrol dengannya? ah,,kurasa ia hanya menanyakan sesuatu yang tak penting. Sayang,,, jangan hiraukan ...
Aku tak tinggal diam.
"Heh, Bro,,, boleh tukeran bangku nggak? disini gue nggak liat tulisan yang di depan nih... "
Untung dia tak keberatan. Peluang selanjutnya.
Aku melirik tampa kau ketahui. Kini aku dapat melihat jelas apa yang sedang kau gambar. Seorang wanita memainkan biola. Sungguh itu melambangkan jiwamu yang sendu.
Wanita yang berdiri di depan semakin antusia berkoar... Kau sama sekali tak tertarik. Kau masih tertunduk di muka file dan wanita pemain biola.
Ku tau pikiran mu tak disini kan? Ayolah,,ajak aku. Aku ingin melayang bersamamu, sayang,,,,
Pernah dengar bagaimana rencana Tuhan itu? Ya, aku tau ini adalah salah satu rancangan-Nya. Di tas ku tertonggok anggun 5 buah komik yang belum sempat ku kembalikan dan tak sengaja terbawa.
Seperti layaknya tokoh-tokoh kartun, di kepalaku keluar bohlam 100 wat, WOW...
Aku mengeluarkan komik dan membacanya~pura-pura membaca.
Kau melirikku malu-malu, kita sama sayang,,, memiliki gensi yang amat tinggi.
Tapi akhirnya kaupun menyapaku. Seperti yang telah ku bicarakan di awal. Terkabul akhirnya.
Ingat sayang,, pikirkan apa-apa yang kamu inginkan, yakinlah suatu saat Tuhan mengabulkan.
"Lagi baca komik ya?.."
Suaramu mengalun di telinga mengarungi sel-sel yang haus rasa.
"Ya,,,". Jawab ku singkat~pura-pura bersikap biasa.
Detik berikut kita telah bertukar nama.
"Nara" Katamu sambil tersenyum.
"Nara??nama yang aneh, semacam bumbu dapur ya??hahhaa...Aku tertawa sejadinya tak peduli kerut di bibir mungilmu.
"Sutejo" Kataku.
Kamu langsung melirik nametag yang bergayut di sakuku.
"Bohong,,"Kamu menatapku sinis.
"Emang penting ya siapa nama gue?"
"Yaiyalah, kalo gue nggak tau nama lu gimana gue mau manggil?"
"Oh,,jadi lu mau manggil gue"
Kamu kembali menatap ke depan dengan bibir agak menekuk. Aku memang menyebalkan sedari pertama kan??
Kita hanyut dalam pengisian tebak-tebakan yang ku isi asal dan sebagian mengintip jawabanmu.
Kamu hanya tersenyum saja.
"Udah kelar?"
"Udah, lu?"
"Udah juga"
Tak lama ponselmu bergetar.
"Eh,, hp lu bunyi tuh? hem,, pacarnya ya??"
"Bukan, temen.."
"Kalo pacar juga nggak apa-apa ko?"
Kamu tak mempedulikanku, kamu hanya asik mengetik di keypad ponselmu.
Akhirnya kita keluar juga dari ruang enggap ini.
diantara sesak umat aku kehilangan jejakmu...
Apa kita bisa berjumpa lagi??? Aku sangat berharap itu terjadi.
princess lily
[mr.spants] Rains fall ,,,
Angin menyapu hujan menjadi rintik semu, mengibas pelupuk hingga terpentalnya sel kantuk.
Setelah menyelesaikan pengakurasian data, aku bergegas ke kamar kecil. Sekedar membetulkan jilbab memoles muka pucat dengan powder tampa foundation dan menabur sedikit gincu ke bibir kering. Sudah satu windu aku tidak begini. Ku bulatkan mata menegangkan urat kantuk yang masih tersisa.
Ya,, hari ini aku akan bertemu denganya. Sewindu bukan waktu yang singkat kawan?
Ku dengar angin masih asik menyapu-nyapu hujan. Bisakah untuk berhenti?
Ternyata ia tak mendengar teriakanku dan masih asik dalam gulungan hujan.
Ku buka laci nomer dua dan mencari sebuah benda berwarna ungu.
Ku ayunkan langkah menuju sesaknya jalanan hingga menemukan mobil monyong berwarna merah. Ku pandangi kaca berembun dan tetes-tetes hujan masih bergelantungan disana.
"Woii,,, ol dong gue BT nih.."
"Heh, semut rang-rang, gimana gue mo ol di kandang gue lampunya modar..!!!"
"Haaa..makanya nunggak mulu si lu bayarnya.."
"Sekate lu ngomong, gak tau apa di kandang gue lagi hujan badai.."
"Really??? pantes aja ye muke lu kaya kapal abis kena badai*ancur pisan uy,,..hahahhaa...gue dong disini malah hujan salju..."
"Sontoloyo!! heh, bisa gak sih sehari gak ngina??
Pale lu berembun..hujan batu aja bilangnya salju.."
"Le,, ujan gini enaknya ngapain ya??"
"Kalo gue biasanya nangkep ikan yang anyut sambil lari-larian pake sempak doang :P.."
"*LO aja GUE enggak.."
"le,,, ujan gini gue teringat lagu cokelat yang "hujan warna... Daleeeem begete"
"iye le,, gue juga ke inget sebuah lagu yang gak kalah daleeeeemm begete... bikin gue kangen ama emak gue ;'("
"Apaan tuh??.."
"begini neh liriknya,, Tik,,tik tik,,bunyi hujan di atas genteng..teng teng..."
"Guplok.. iya le,, dalemm banget gue ampe nyungsep kekolong kasur"
Suara klakson yang tiada putus membuyarkan lamunanku. hujan masih terus mengalun.
Ku padangi diri di kaca spion. bedakku luntur, gincu pun sudah lenyap. Kantuk mulai menyerang kembali. Perjalanan masih setengah. Dan ku biarkan kedua kelopak mata beradu.
weh,,, ternyata udah sampe dan kelewatan barang empat meter. Hadeee,,,,
Mataku mulai menyelediki keberadaan mu. Tak kunjung juga ku lihat titik kehidupanmu berpijar.
Tak lama kau datang dengan senyuman konyol menyalami satu persatu. Melewatkan ku,,,,
Dan berlalu. Aku tertunduk sambil melihat kotak-kotak ubin membentuk lengkung kebawah.Diantara kotakan seseorang berdiri
Ku pandangi dari ujung kotak hingga keatas. Seseorang memakai celana biru tua, kemeja biru garis hitam. Kemudian ia menyalamiku. tanganya dingin seperti biasanya. Walapun tak hujan ia tetap bertangan sejuk. Karena dia terbentuk dari tetesan hujan dan salju abadi. Kita berdiri di jarak yang masih terjangkau oleh mataku. Sesekali mata kita beradu. Entah... Apa yang terjadi dengan ku. Dia begitu asing sekarang, bukan sejuk tapi dingin dibawah nol derajat.
tatapanku retak diantara lalu lalang nya angin sendu.
Akupun berpikir tadi itu salam perkenalan. Aku dengan nama ku dan dia dengan namanya. Sungguh asing. Tak ada lagi hinaan, sapaan dan panggilan yang aneh-aneh.
Ya,,, sepertinya emang tak akan ada lagi percakapan-percapakan tak penting yang membuat perutku berguling kegirangan.
Kau telah memisakan diri. sulmetku,,,
[mr.spants] drought = without U
Di pertengahan. Aku ingin semua berada di tengah. Bukan awal apalagi akhir.
Semua orang sedang menunggu September. Konon katanya bulan dengan akhiran -ber akan datangnya musim hujan, dimana tak akan ada kekeringan dan tumbuhan gersang. Tak ada lagi berita pengantrian air bersih di sepanjang tempat. Tak adalagi anak-anak yang tak mandi kesekolah.
Ku lihat sapi-sapi itu meringis kesakitan. Sudah berapa lama ia tak mandi dan menelan tetesan embun di rerumputan?
Ya,, begitu juga aku,,, di sini aku menunggu kamu,,, menunggu musim berganti.
Sore ini aku dilanda penyakit. Namanya rindu. Yah,, seperti rindu sapi pada air.
Aku mengintip di balik tirai. Langit di tutupi awan kelabu. Seperti sedang mengumpulkan bulir air yang akan ia muntahkan setelahnya. Mungkin saja sore ini akan hujan.
Sapi-sapi menengadah dengan senyum yang paling lebar. Dibenak mereka telah berduyun tentang bagaimana nikmatnya mandi di kubangan.
Aku masih di sini menunggu kamu,,,
Denting hujan semakin terasa. Derasnya hingga aku tak mendengar suara di MP4, tak mendengar teriakan kucing yanga meraung kedinginan.. Suara hujan makin dominan.
Aku masih berharap kamu datang,,
Aku terlelap di kusen jendela.
Kamu yang entah bagaimana ku jabarkan. Entah bagaimana ku urai. Betapa hebatnya kamu. Sedemikian pentingnya kamu. Betapa tidak? sebait katamu itu bisa membuat aku tertawa terpingkal hingga perut ku berputar hebat.
Aku yang haus tawa dan semua kata-kata mu itu... Bagaimana lihainya kamu memainkan kata sehingga aku tak mampu menahan semburan tawa yang kemudian melebar hingga menjerit sendiri.
Aku berharap seiring hujan itu turun kau pun datang membawa tetesan perangsang tawa. Layaknya hari-hari sebelum kemarau. Bisakah musim berganti lagi? Aku ingin kita tetap berada di musim hujan. Ketika semua baik-baik saja. Ketika kita bebas menerawang kebodohan kita. Ketika Bikini bottom tetap basah oleh tawa kita. Ketika ubur-ubur berlarian melihat jaring-jaring kita siap menerkam mereka.
Semua kering sekarang! Tandus... Apa kamu merasakan hal yang sama? atau malah sebaliknya?? Entahlah,, ku rasa begitu. Apalah arti patrick bodoh untukmu??
Kau tak akan pernah lagi mampir di negeriku yang gersang ini. Kini kau lebih suka mengunjungi negeri yang punya banyak tumbuhan tempat kau menyirami tetes tawa. Tempat melepaskan mendung diujung awan.
Aku inginkan kamu,, kamu adalah tetesan hujan senja. Tapi kini tak begitu. Kamu tak pernah menjadi sesuatu. kamu hilang di telan angin liar.
Aku tersentak, hujan mereda seiring hilangnya senja. Mataku basah,,, entah karena tetasan hujan atau memang aku tertidur sambil menangis.
Yang jelas,,, kamu tak kunjung datang..
Hatiku akan selalu gersang, tanpamu dan semua tentangmu.
fragmen purnama
: Sepertiga purnama
Mataku ku sepet. Tiupan Air Conditioner lebih pedas dari air cabe, dan monitor itu lebih tajam dari pisau dapur.*Halah!!!
Hal yang paling ingin saya lakukan sore ini adalah duduk di bawah pohon di rainbow troops sambil menatap langit, arakan awan, burung-burung pulang ke sarang hingga azan maghrib tiba.
Selesai Sholat dan mengaji kami duduk di teras. Marmer krem itu memantulkan cahaya bulan.
"Bulannya bagus ya??"
"Ia, apalagi nanti pas purnama, itu hanya sepertiganya..."
"Menatap bulan itu tak ada jemunya ya.."
"Kalau begitu nanti pas purnama kita liat bersama lagi ya.."
Aku mengangguk.
Rainbow troops yang berbentuk hamparan, jadi bulan itu terlihat jelas, dekat dan syahdu...
Tak lama berselang bintang bermunculan. Senyumnya menghiasi lanit.
wah....
:Purnama
hei...kalian!!jangan lagi peduli padaku!Hentikan belaskasihan kalian!aku tidak butuh!!!!!Dan termasuk kamu!!.. Leave me ALONE!!!!!.....
Pergi kataku!!!Jangan lagi bertemu...
Saya benci semua termasuk kamu. Tentang kebaikan dan balas budi. Sudah cukup rasanya berhutang padamu. Hutang kebaikan dan segenap cintamu itu. Aku tak akan mampu membayarnya...
"Bisa nggak, nggak usah baik lagi sama gue?"
"Kamu kenapa?? jangan ngomong yang aneh deh".
"Benaran,,,bisa kan??"
Kamu lalu mengeluarkan sepasang karet berwarna ungu, menyelipkan di tasku.
"Apa-apaan sih?? gue nggak mau!!!"
Kamu tak menghiraukan ocehanku..
"Okeh,,,ini yang terakhir lu baik sama gue!!!"
Dan perlahan aku menjauh, kamupun lenyap di gemuruh jalanan. Dari kejauahan ku lihat kamu semakin semu.
Tak ponsel ku bergetar.
"Sayang, tenangkan hatimu.. setelah itu mari kita bicara"
Kau yang di sana, yang sabar menghadapi aku, yang berusaha memahami kejolak dalam kerumunan hatiku. yang seketika saja airku pasang.. meledak-ledak bak tsunami, tampa kau tau penyebabnya. Menyapu segala keramahan dan kebersamaan kita beberapa waktu lalu. Melenyapkan keindahan purnama.
Kau yang tetap mengingatkan ku akan purnama.
Di sela airmata yang masih tersisa ku sempatkan menengok keluar. Indah memang. Tapi mungkin akan lebih indah jika kita melihatnya bersama.
Kekacauan yang terjadi membuat aku melupakan keberadaa purnama.
Lain waktu aku ingin perbaiki.. apa aku masih ada kesempatan??
Kamu yang selalu menyisihkan rasa maaf untukku... Semoga lain hari aku tak lagi mengatakan kata maaf dan melakukan kesalahan yang sama. Dan kamu tak lagi harus sisihkan kata maaf itu untukku. Cukup rasa ketenangan dan kesabaran yang kau punya agar aku tertular juga... Aku ingin lebih kuat dan sabar...
Tak lupa rasa syukurku karena kamu menyayangiku dan menentramkan hatiku....
Thank's bul...
Sahabat terbaik...
[blacket] 'bout the dusk,,,
Senja membuka tabirnya, menyeruak nuansa sendu. Ku pandangi satu persatu burung lenyap dari padangan membumbung hingga sekecil debu. Kini yang tersisa hanya aku dan dentak jarum jam yang masih sibuk bekerja.
“Hei jam, bisakah berlari lebih cepat? Aku sudah tak sabar ingin berada di pelantaran punggungnya, mendekap sweternya dan mengintip wajahnya di spion.”
Ahh… Aku rindu walaupun hanya di tinggal dalam hitungan jam. Entah apa yang membuat aku rindu dia, walaupun dia selalu ada di hatiku. Sepertinya tak cukup menatapnya di bilik hati, aku ingin senja ini menatap teater langit seperti yang biasa kami lakukan.
Jam bulat bergaris hitam itu jelas saja amat mengerti, dengan sigap ia menambah kecepatannya, hingga detik itu ponselku bergetar.
Hei, jam.. Kamu baik sekali ya, lain waktu akan ku ganti waktu yang telah ku percepat ini, tentunya saat bersamanya. Aku malah ingin waktu berhenti beberapa menit untukku.
Aku berlari sekuat kakiku mengayuh , ku hiraukan dedaunan yang melambai genit. Ku acuhkan sapaan bonsai yang terlihat kebingungan saat aku melejit seperti mobil yang baru ganti pelumas.
Akupun tak sempat berkata atau menitip pesan barang dua tiga kata. Aku sudah terlalu merindu kawan…
Ku tatap dari jarak 10 kaki pelantaran punggungnya tampak berdebu karena terlalu lama menunggu.
Dari jarak lima kaki semakin terlihat betapa aku sangat merindu dia. Entah padahal baru pagi ini aku menatapnya berlalu diujung jalan.
Tak banyak yang ia ucapakan selain berkata “lama sekali sih?” kemudian ia membersihkan pelantaran guna ku naiki.
Hm…Mengapa ia bilang lama??jam itu? Apa ia telah membohongi ku???
Yasudah yang jelas aku sekarang telah berada di pelantarannya.
Senja masih mematung disirip waktu, menatap gerlap gerlip lampu jalanan yang mulai menyala riuh.
Ku gantungkan jemariku di antara ruas angin. Terasa lembut menentramkan jiwa. Apa kau merasakannya juga sayang? Seperti biasa aku tak pernah bisa menunjukkan betapa beruntungnya aku berada di pelantaranmu yang kokoh ini. Hanya dapat mengintip raut mu sembari berdo’a atas kebahagiaannya… “Tuhan,,, jauhkanlah punggung ini dari mara bahaya, lenyapkanlah kesedihannya dan hirupkanlah kebahagiaan atas setiap hembusan nafasnya.”
Seperti biasa aku kehilangan akal agar dia bercoleteh seperti ayam betina kehilangan anak. Dan seperti biasa hal-hal bodoh dan konyol mulai ku luncurkan.
Hari ini nikmat sekali, walau hanya berbuka dengan sebotol green tea dan sesuap debu jalanan. Asalkan bersama pelantaran semua indah . Ya, cinta itu tak perlu mewah, tak perlu glamour. Sesederhana inipun aku tetap akan merasakan syukur. Terima kasih Tuhan,,,
[mr.spants] the shooter,,,
Lagi-lagi kamu,,,,
Temanku bertanya, sejak kapan aku jadi begitu mengagumi warna kuning? Seingat mereka dulu aku paling benci dengan warna kuning.
“Kuning itu norak, dan terlalu cerah, meriah gitu”. Kata mereka itu yang aku pernah katakan ketika di tanya mengapa aku begitu vobia dengan warna kuning. Nyata nya, sekarang map tempat file yang selalu ku kundang kekampus berwarna kuning, tas, kaos kaki, baju,pernak pernik lain berwarna kuning.
What happen guys??
Aku hanya tersenyum sembari menggembok mulut serapat mungkin. Maaf, karena ini sangat rahasia kawan, bahkan aku tak akan memberitahu jempol kakiku sekalipun. Ya,,, mereka tak boleh tau....
***
Sampai kapan kita terus bersembunyi di bilik suram ini? Mengapa kita saling menutupi hingga sebatang angin pun tak tau menau soal ini. Pagi ini semua terlihat berbeda. Ya, kini keterpisahan membuat aku semakin tak berdaya untuk perlahan punah,,, rasa ini telah punah, itu yang ku inginkan agar kaupun tak terluka lagi. Tapi sepertinya rasa ini terus berkembang biak menjadi sel-sel rumit tak tehingga.
Sampai kapan dinding ini bertahan dari serangan peluru asmara yang menancap di sela bata. Sungguh kau penembak yang jitu, sasaranmu tepat mengenai dinding hatiku. Kau,,, Aku hancur oleh mu. Kita saling menyerang dan menghancurkan satu sama lain. Lalu ...
Pagi ini seperti biasa kembali kau mengerahkan bidik ke arahku. Tapi kali ini sedikit berbeda. Rautmu berawan gelap, seperti akan ada badai di bola matamu yang tajam. Apa kau akan meruntuhkan ku kali ini? Ia biarlah dinding ini hancur ditanganmu, aku tidak akanmelawan dan berlindung di terpal baja, tak pula dendam apalagi membencimu karena itu hal yang tidak akan mungkin terjadi.
Jika kau menganggap dinding ku masih kuat dan berdiri tegak, kau salah, di dalam sini semen semen itu telah meleleh. Anai-anai telah menggerogotiku hingga di dalam tak ada apa-apa. Kosong dan hampa. Itu yang kini ku rasa...
Kau masih saja menatap dengan pandangan gusar. Apapun yang kau mau akan ku turuti. Apapun untukmu, asalkan kau tak menatapku dengan tatapan itu. Sungguh aku telah mati jauh sebelum ini. Jadi bisakah untuk yang terakhir aku melihat awan cerah dimata mu?? Sekali ini saja...
Dengan gerakan cepat kau putar senapan tepat di kepalamu. Apa kau gila!!!!! Ku mohon, jangan pergi sebelum kau menghancurkan dinding hampa ini. Tolong lebih baik aku yang lenyap dari pada aku melihat kepergianmu dengan awan mendung menyelimuti wajahmu.
DOR...!!!!!!!!!!!! darah kuning membanjiri wajah ku...... serpihanmu di pungut burung gagak dan di bawa terbang ke selatan. Apa kau bahagia kini.
Kau hanya bisu dengan membawa seonggok rahasia yang tak akan pernah terungkap dan berakhir tak bahagia.
Jangan protes ya.... Saya lagi kgn sangat sama spongebob saya....

just fun ...
pagi yang cerah...
karena bt dikantor programnya lagi error dan nggak bisa kerja mending ngelawak aj ,,,
nyok kita mulai.... yukk mareee...
Tentang Seseorang :
1. Siapa yang ada di background handphone kamu?
gara-gara sering gonta ganti tema, jadi backgorund ane sesuain aja ama temanya, kalo sekarang gambar secangkircopi capucino dan ada lope-lope gitu deh,,bocah bgt,,hahaha...
2. Siapa orang terakhir yang kamu SMS?
sherly, sepupu gue.
3. Siapa orang terakhir yang kamu BBM?
hade,, hape ane cuma bisa smsan ama tepon doang tuh..,
4. Siapa orang terakhir yang kamu telepon?
diana, sohib seperjuangan
5. Siapa orang yang sekarang ada di sebelah kamuuu hiii...
pak ari, temen kantor tepatnya papi gue, orangnya bule loh.. punya kacamata ajaib, ga percaya ? liat sinilah,,,
6. Siapa temen kamu yang baru aja ulang tahun?
amelia, temen SMK dulu
7. Siapa sih temen yang setiap hari kamu ajak ngobrol?
sulmet gue ,sahabat gue, si kumis lele,, ada aja yang bisa dibahas dari hal penting ampe hal yang sama sekali nggak penting BANGET.
8. Kenapa dia?
Hahaaa,,dia emang gitu orgnya, suka rame sendiri,,maklumlah,,,Do'i jomblo kesepian kale,,haah ada yang minat??? *NGOK. silahkan hubungi RSJ terdekat...
9. Kalo kamu punya duit 100 ribu, kamu mau traktir siapa dan apa?
hmm,, pengennya si satu RT, cukup kaga tuh,, cukuplah,,beliin lolipop atu,,,
10. Siapa temen kamu yang pernah bikin kamu nangis?
rezi(cowo) temen SD, gara-gara doi ngejahilin sepupu gue (cewe), ceritanya gue mau belain, eh malah gue yang nangis,,(gubrak)
trus Budi, temen SD juga, waktu itu kelas 3, gara-gara gue diketawain karena nilai ulangan gue jelek dan satu kelas tau,,tengsin cin...
adalagi ni pas SMP kelas 1, Wirman. Pas gue mau duduk do'i narik bangku, akhirnya gue terjun bebas di lantai. ga tau deh gimana rasanya waktu itu, malu+sakit+campur sebel, dan gitu bulan puasa pula, hade... batal ga ya puasa gue,,:O
Tentang Kamu :
11. Kebiasaan kamu yang patut ditiru orang lain apa sih?
apa ya?kaya'a nggak da yang patut ditiru,,hehehe... selalu gosok gigi sebelum tidur,,hahaa..
12. Kalo kamu mau ngupil bilang-bilang dulu ngga?
kadang bilang kadang engga, tergantung lagi ama siapa.
13. Biasanya kamu buang upil kemana?
hahaha,,, sembarang aja dah,yang penting ada lapakbuat upil gue nangkring indah di situ.
14. Apa sih kebiasaan buruk kamu?
buanyak,,, ngaret alias ga ontime, lelet, suka marah-marah. lupaan, kalo ditulis bisa berlembar-lembar...
15. Bunyi kentut kamu biasanya gimana sih?
pruttttutututt protototokktotk.. ahh,,,jangan ah,, ntr di masukin ke dapur rekaman lagi,,
16. Binatang apa sih yang menggambarkan kamu bangedh?
siput kali,, ya ,,abis lambreta banget... orang dah ampe eropa gue masih aja jalan ditempat,
17. Alat musik yang bisa kamu mainin?
rebana,*maklum bekas anggota kasidahaan wat acara sunatan,,wkkwkwkw
18. Biasanya mandi berapa kali sehari?
Maksimal 2 kali sehari, dan sebanyakan si sehari sekali,,idehhh jorok. *PLOK*
19. Benda dari seseorang yang sampe sekarang masih kamu simpen apa? Dari siapa?
dompet, dari ni dian, karena apa? gue emang enggak pernah beli dompet dan jarang bawa dompet, jadinya tuh dompet satu-satunya yang gue punya.
20. Benda yang lagi kamu pengenin banget?
Benda berbentuk persegi panjang dengan berat kira-kira 1.39 kg, yang udah lama gue pengenin,,,
Tentang Sekolah/Waktu Sekolah :
21. SMP/SMA mana? (pilih salah satu)
SMP aja,
22. Nilai paling bagus pelajaran apa?
hahha,, suka nggak jelas sih ga ada yang terlalu menonjol, mungkin menggambar.
23. Kalo jajan ke kantin beli apa?
buanyaak,, lontong sayur,sate, lupa. kan tadi udah dibilang gue lupaan ,,hehehe
24. Berapa uang jajanmu waktu itu?
nggak nentu sih,, sesuka mama tapi normalnya kayanya 10ribu.
25. Pernah jadian ngga waktu itu? sama?
NGAAK. Anti cowo! katakan tidak untuk pacaran,,, visi yang gue selalu pertahanin selama SMP. Saat paling bahagia ...hhahaha
26. Guru yang paling kamu benci? kenapa?
Fisika. karena orangnya pilih kasih, yagn dilirik tuh cuma yang pinter dan yang bapaknya berpengaruh di sekolah itu. yang pinter tambah pinter, yang blangsak tambah nyungsep.
27. Pelajaran yang paling kamu ngga suka?
Fisika(karena gurunya tadi*kadang pengajar itu mempengaruhi kecintaan kita pada pelajaran itu sendiri*)
28. Siapa temen kamu yang paling aneh di kelas? kenapa?
ckckck,,, banyak kayaknya ... yang paling paling itu si wirman,*inget kan dia?* kenapa ? karena anaknya kadang suka ngomong yang aneh dan pake bahasa indonesia yang serba kaku dan baku,dah gitu jahil,,wkwkwk,, *gimana kabar ya dia??*
29. Gebetan kamu waktu itu?
namanya R...y P...a , dia pindahan dari sekolah lain, menurut gue paling ganteng satu sekolah. karena apa? do'i mirip banget ariel(peterpan). rambutnya, kulitnya, matanya(wiiiwiihh), trus orangnya rada diem gitu, cool kaya ariel,,brakakakaka.. sayangnya dia nggak pernah tau gue :'( hiksss *guling-guling ditanah sambil ngacak-ngacak lumpur*
30.Yang paling kamu kangenin dari sekolah?
Saat kebersamaan bersama kawan-kawan, jalan dari sekolah ke rumah,
Tentang Si Dia :
31. Gebetan / Pacar?
ga dua-duanya boleh??
32. Siapa tuh namanya berani sebut ngga?
siapa yah..? kasih tau nggak yuaahh..
33. Kenal dimana?
yang jelas bukan di lampu merah !!!
34. Tau makanan kesukaannya ngga?
hmm... nasi pulen*karena tiap hari dikasih ama emaknya tuh selalu nasi perak, padahal doi suka nasi pulen*. bolu pandang lapis ubi ungu.
35. Kira-kira dia lagi ngapain ya sekarangg?
kalo nggak nonton,tidur atau lagi ngasuh ponakannya.
36. Kenapa sih kamu suka sama dia?
eitss,, sapa yang bilang suka??yee,, suka ngarang deh,,,,
37. Dia unyu banget kalo lagi ngapain sih?
setiap gerakannya unyu-unyu kaya panta* babon.
38. Lagu yang kamu dan dia banget?
banyak *hahhaha*
"crush" david arguleta
"kal hoo na ho" ost dari judul film yang sama.
"Fall for you" Seconhand serenade
"pemilik hati" Armada
39. Terakhir kali ketemu dia kapan? dimana?
udah lama banget, ada kali 4 abad. Hitung mundur aja dah tu,,
di depan gedung miring.
40. Pengen banget pergi kemana sih sama dia?
pengen keliling dunia ketempat-tempat yang pernah kita rancang di dunia full khayalan.
yagn paling nyata kita pengen berkeliling di kampuang halamana kita yang ternyata gue ama dia satu propinsi.
*************************************************************************************
Cukup sekian deh ya,,, pegel juga,,,
nah buat teman-teman yang lagi nggak ada kerjaan atau lagi bengong mikirin ayam tetangga, mending isi aja deh...
Selamat mencoba...
Oya ini saya dapat dari mba glo dan cioniapril




[mr.spants] t.i.g.o
Kabar ini menyontakkan syaraf ku. Kau bilang jangan lagi peduli padamu?
Apa itu artinya kita masih di batasi?? seperti tak seleluasa dulu.
ada sekat yang membuat kita semakin tak berbentuk, kita melumer bersama molekul beda.
rasanya tak adil jika akhirnya persamaan itu yang memisahkan kita.
yah,,,rasa ini tak perlu pola, tak perlu warna.
Biarkan ia pucat. Karena hingga saat ini akupun tak pernah tau apa yang tengah berkecamuk di sini.
Kau menciptakan rasa yang sulit ku jangkau, lihai mengaduk-aduk adonan sendu.
Kau dekat tapi sungguh jauh terasa.
kau masih terbungkus rapi disudut hati yang tandus. Masih berayun di akar pilu.
Sampai kau benar-benar mengatakan kau benci aku atau kau mencintai ku.
Pilihannya cuma dua. Dan tentukanlah pilihanmu!! Sungguh itu akan membuat aku terlepas dari belenggu.
Soul Mars Sekuel (SMS)
Kidung langit masih sama seperti kemarin. Sendu, pucat pasi.Tak ada lagi alunan secondhand serenade. Alunan lainpun tak terdengar.Yah. Aku ingin begini. Sunyi.
Jangan tanya kenapa. Karena kaupun tau alasannya hanya satu. Karena setiap alunan itu terdengar di ketiak telinga, aroma mu menguak kepermukaan. Yah..Aroma unik itu.
Dadaku tiba-tiba ngilu. Seakan ada serbuk lancip menancap disana. Ingin aku berteriak. Akan ku Tanya. Apa salah ku???? Ada apa ini?
Ahhh… Untuk apa aku mengeluh. Kaupun tak pernah peduli.
Lama aku tertegun. Menatap sebuah gerbang dimana ketika kamu dan aku dalam suatu dimensi yang unik.Di lorong yang penuh canda, penuh kisah, penuh mimpi, penuh rasa.
Setiap hulu tapak kakiku, langkahmu seakan berayun gontai disamping, Seirama dengan langkah ku..
Kala spon kuning itu tengah tertawa, dada ku berdetak kencang. Ingat kamu lagi.
Ahh... Aku yang aneh. Mengapa harus kamu?
Sudah ku himpit dan ku tutup rapi. Tetap saja, kau hadir dicelah-celah sekecil tungau.
Ahh.. kau membuat aku tergelak sendiri.
Apa yang tengah kau pikirkan? Apa aku seorang yang buruk bagi mu? Tanda tanya menjogok di pangkal rambut. Menimbullkan dera tak tertahan.
Ahh... Kau yang unik atau memang aku yang aneh? sungguh rasa yang unik.
Dua minggu sudah kau menghilang dalam balutan rindu. Sungguh aku rindu.
Banyak hal yang masih tertunda untuk dilakukan. Rencana yang telah tersusun setengah rapi di ruang bawah tanah. Sangat rahasia. Hanya kau, aku dan keoang lugu itu yang tau.
Tapi kini. Dunia berputar begitu cepat. Merubah raut langit yang ceria menjadi mendung tak karuan.. Dalam hitungan detik saja. Semua gelap. Malam mencekam. Dinginnya mengerat relung pilu.
Ahh.. aku masih saja begitu.
Jarak bukan berarti seberapa jauh, tapi jarak adalah seberapa kuat.
Seberapa kuat kita bertahan. Seberapa kuat kita menahan. Seberapa kuat kita melawan.
Terkadang tubuh tak melulu benar. Gerakan mu seakan dibuat-buat.
Ada hal yang mungkin tengah bersembunyi dibalik kacamatamu yang buram.
Aku tak lagi mengenali mu. Aku tak lagi tahu siapa dirimu itu.
Asa ku tak sampai untuk mengecapnya. Asin asam entah manis, apa pahit? Entahlah… Lidah ku mati rasa.
Aku masih tetap disini. Melayang-layang di ruang hampa udara. Di planet yang telah menyatukan sekaligus memisahkan kita. Mars. Indah bukan? yah.. perih yang indah.
.semoga saja....
Dua menit lagi jarum panjang dan pendek akan menyatukan diri di angka 12. Ku toreh dibalik tirai. Sepertinya raut langit tak secerah pagi tadi. Seperti sedang membendung kesedihan yang tak mampu dikeluarkan. Hmmm... Aku menarik nafas panjang. Mengancang-ancang untuk menghirup oksigen yang mungkin agak tersendat.
Alunan Secondhand serenade masih setia menemani siang yang sendu ini.
Mataku menerawan. Menembus awan tipis mencari-cari warna langit. Aku rindu langit biru.
Ponsel ku bergetar. Seketika ruh kembali turun dengan sedikit kekecewaan . Ia memasuki seonggok bangkai yang tengah duduk mematung.
Sapaan hangat dari seorang teman. Aku sudah menduga, ia sedang berada dalam keadaan yang sulit. Tengah dilema dan tak tahu harus bagaimana. Layaknya hari-hari sebelumnya ia bercerita tentang seoragn wanita yang membuat ia mabuk kepayang. Membuat hari-harinya diselimuti kabut kelabu.
Sosok itu memang istimewa baginya, bagiku, mungkin juga bagi setiap orang yang mengenalinya.
Apa yang harus ku katakan pada sahabat ku itu ? Sedang aku sendiripun sedang berusaha menata hati yang mungkin sedikit berantakan akhir-akhir ini. Sedang bertanya-tanya tentang apa yang harus aku lakukan? Dan bagaimana seharusnya aku? Iapun melontarkan pertanyaan yang aku sendiri juga tengah mengalaminya. Sungguh diluar nalar ku.
Kembali lamunanku melayang pada sosok itu. Baru saja kemarin ia jadi sahabatku, sekejap mata menjelma menjadi orang asing. sangat asing. entah... nafas ku kembali tersendak jika mengingatnya.
Pantas kah aku memberikan sedikit wejangan kata-kata yang entah aku bisa atau tidak menjalaninya?
Aku yang berlaku sok bijak dengan lantang melejitkan lembaar demi lembar kata tampa berpikir untuk yang kedua kali. Yang aku tahu aku ingin membantu teman ku , aku ingin ia tak terus terpuruk dalam kesedihan yang menyita waktunya.
Begini kata yang terlintas begitu saja.
"Perasaan itu sangat jujur dan sifatnya independent, dalam artian ia bebas, tak mau diatur dan dipaksa. Jadi biarkan semua mengalir , ingat ALLAH menitipkan kebahagiaan telah satu paket dengan kesedihan. Berusaha melupakan apalagi membenci hanya akan menambah luka mu. Yang perlu dilakukan menikmati kepedihan menjadi sesuatu yang indah, dan coba luruskan kiblatmu."
Kata yang menurutku terlalu berat.
Luruskan kiblatmu. Apa aku sudah berlaku begitu??
Entahlah...
Semoga saja teman ku menemukan jalan yang terbaik hingga semua berakhir dengan baik.
Semoga saja.. .
Jarum panjang bergulir pelan kesebelah kanan. Cacing-cacing mengaung kelaparan. Semangkuk mi instan cukup untuk menyumpel mulut mereka.
Aku duduk menyendok mi sambil merilik keatas.
Langit bersembunyi dibalik awan pucat,entah sedang apa langit itu? mengapa ia terus bersembunyi disana?
Daun petai cina bergoyang pelan menghibur burung yang berkeliaran di pucak dahan.
Kembali ponselku bergetar.
Ada teman lama yang meminta maaf, karena waktu itu tak bisa menemani ku ke suatu tempat. Ia masih seperti dulu dengan sekelumit masalah yang menyanggah keluarganya. Sudah berapa lamanya ia belum juga mendapatkan pekerjaan. Ia anak pertama dari empat bersaudara. Setidaknya ialah yang bertanggugn jawab membantu membiayai kebutuhan adik-adiknya. Aku tidak membantu banyak. Aku hanya menghibur sekedar meringankan bebannya. Menawarkan lorongan kerja. Selalu berharap ia akan mendapatkan pekerjaan :)
semoga saja...
Berentet setelah itu ada beberapa orang yang katanya merindukan aku.
Yang pertama sepupu ku. Sejak perkuliahan dimulai, kapasitas jumpa kami memang sangat jarang. Ia meminta saran kemana ia akan bersekolah setelah lulus dari SMP. Yah, sekedar saran yang mungkin saja bisa membantunya :) Semoga saja ia memutuskan pilihan yang tepat untuk hari depannya nanti:)
semoga saja....
Yang kedua dari seseorang yang dulu pernah hadir mengisi ruang - ruang semu. ia mengatakan ia rindu masa-masa sekolah, masa-masa dia begitu menyayangiku, disaat ia mau berkomitmen dengan hubungan yang lebih baik, rindu semua tentang ku. Katanya begitu.
"boleh kangen, asal jangan berlarut-larut, nanti lu terluka lagi"
Hampir sama dengan kasus sahabat ku diatas, melupakan. Mengapa mereka mencoba melupakan? manusia diciptakan mempunyai daya ingat dan memori untuk menampung segala objek yang mungkin telah dilalui. Untuk apa dilupakan? Bukankah semua anugerah atas umur dan kesempatan yang ALLAH beri untuk kita? Rasa sakit itu tak hakikinya sakit.
Bagaimana jika dilihat dari sudut yang berbeda.
Kata-kata yang berupa nasehat itu juga tertuju kepada saya. saya yang masih banyak belajar dari bangku alam yang terpampang dalam kehidupan.
semoga saja dia yang juga teman ku itu diberi keihklasan mengahdapinya, semoga ia kelak mendapatkan seseorang yang dapat menggantikan posisiku, terlepas dari sakitnya. Dan akan ku katakan sekali lagi kesedihan telah satu paket dengan kebahagiaan. Ini hanya soal waktu kawan.
semoga saja...
hari ini... Aku kembali bersyukur unutk setiap oksigen yang ku hirup. akan terasa berguna saat kita masih dibutuhkan dan di anggap ada oleh orang-orang disekitar kita. Semoga hidup ku bermamfaat untuk orang lain.Dan semoga ALLAH akan terus berada bersama ku
semoga saja...
***
antara aku, kamu dan kepingan itu
Bosan. Entahlah,,, tiba-tiba aku merasakan bosan.
bosan bernafas, bosan berpikir, bosan mengecap rasa.
Dengan tatapan kosong ku raih ponsel yang sedari tadi tertonggok anggun dilaci. Sesekali ku lirik kekotak masuk. Tak ada yang baru. Ku taruh lagi.
Sejam kemudian, benda itu tetap saja bisu. bukanlah tabiatnya seperti ini.
Biasanya ia selalu riuh, bergoyang tiap sebentar. ada apa ini?
Hatiku semakin tak karuan. Aku yang tak mampu mengejanya, aku yang tak mampu mencerna apa yang ku pikirkan. Ku kira aku mengetahui semua tentang ku, ternyata aku salah duga. Aku tak tau apa-apa tentang sosok itu. Sosok yang selama ini ku anggap sisi sebelah diriku.
Ku pastikan jika ponsel inilah yang keliru. ku beranikan menyusun huruf-huruf dilayar. ku baca berulang. Ku pastikan tak tertinggal satu hurufpun.
"Hei kau, apakau tlah lupa, kita hanya punya satu tubuh. Kita punya dua tangan. dan kita saling bekerja sama untuk itu.
Apa jadinya jika separuh tubuh ini tak berfungsi?"
Ku layangkan di udara hingga nun jauh di sana, separuh tubuh ku akan mengeja huruf demi huruf. Tapi ia tetap saja beku. tak ada sebuah gerakan yang membuat aku yakin jika ia masih bernafas. membuat hatiku yang separuh tetap tegar walaupun hanya separuh.
Adakalanya semua yang diinginkan tak selamanya dapat termiliki dan dimiliki. Aku paham, tapi pertanyaanya. Apakah aku mampu hidup dengan tubuh separuh? Dengan kepingan hati yang makin menyusut dan perlahan mengerut hingga sekecil debu.
Tetap akan ku tunggu hingga aku benar-benar tersungkur. Benar-benar tak mampu lagi berpijak di permukaan. Sampai tubuh inipun lenyap bersama hati yang kian susut. Akan ku tunggu.
"Andai kau tau lebih baik ku tak pernah kenal nafas, Aku tak mau kenal bagaimana hati ini begitu bahagia dan kemudian tersayat. Raga terbelah perlahan. belahan itu kau. Apakau mendengar? apakau merasakan itu?
Tak banyak lagi yang ingin ku urai. Aku hanya ingin tau bagaimana kau bernafas tampa belahanmu. tampa ragamu yang sebelah. bagaimana kau bertahan?"