Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

[mr.spants] drought = without U


Di pertengahan. Aku ingin semua berada di tengah. Bukan awal apalagi akhir.

Semua orang sedang menunggu September. Konon katanya bulan dengan akhiran -ber akan datangnya musim hujan, dimana tak akan ada kekeringan dan tumbuhan gersang. Tak ada lagi berita pengantrian air bersih di sepanjang tempat. Tak adalagi anak-anak yang tak mandi kesekolah.

Ku lihat sapi-sapi itu meringis kesakitan. Sudah berapa lama ia tak mandi dan menelan tetesan embun di rerumputan?
Ya,, begitu juga aku,,, di sini aku menunggu kamu,,, menunggu musim berganti.
Sore ini aku dilanda penyakit. Namanya rindu. Yah,, seperti rindu sapi pada air.
Aku mengintip di balik tirai. Langit di tutupi awan kelabu. Seperti sedang mengumpulkan bulir air yang akan ia muntahkan setelahnya. Mungkin saja sore ini akan hujan.
Sapi-sapi menengadah dengan senyum yang paling lebar. Dibenak mereka telah berduyun tentang bagaimana nikmatnya mandi di kubangan.

Aku masih di sini menunggu kamu,,,

Denting hujan semakin terasa. Derasnya hingga aku tak mendengar suara di MP4, tak mendengar teriakan kucing yanga meraung kedinginan.. Suara hujan makin dominan.
Aku masih berharap kamu datang,,
Aku terlelap di kusen jendela.

Kamu yang entah bagaimana ku jabarkan. Entah bagaimana ku urai. Betapa hebatnya kamu. Sedemikian pentingnya kamu. Betapa tidak? sebait katamu itu bisa membuat aku tertawa terpingkal hingga perut ku berputar hebat.
Aku yang haus tawa dan semua kata-kata mu itu... Bagaimana lihainya kamu memainkan kata sehingga aku tak mampu menahan semburan tawa yang kemudian melebar hingga menjerit sendiri.
Aku berharap seiring hujan itu turun kau pun datang membawa tetesan perangsang tawa. Layaknya hari-hari sebelum kemarau. Bisakah musim berganti lagi? Aku ingin kita tetap berada di musim hujan. Ketika semua baik-baik saja. Ketika kita bebas menerawang kebodohan kita. Ketika Bikini bottom tetap basah oleh tawa kita. Ketika ubur-ubur berlarian melihat jaring-jaring kita siap menerkam mereka.

Semua kering sekarang! Tandus... Apa kamu merasakan hal yang sama? atau malah sebaliknya?? Entahlah,, ku rasa begitu. Apalah arti patrick bodoh untukmu??
Kau tak akan pernah lagi mampir di negeriku yang gersang ini. Kini kau lebih suka mengunjungi negeri yang punya banyak tumbuhan tempat kau menyirami tetes tawa. Tempat melepaskan mendung diujung awan.

Aku inginkan kamu,, kamu adalah tetesan hujan senja. Tapi kini tak begitu. Kamu tak pernah menjadi sesuatu. kamu hilang di telan angin liar.

Aku tersentak, hujan mereda seiring hilangnya senja. Mataku basah,,, entah karena tetasan hujan atau memang aku tertidur sambil menangis.
Yang jelas,,, kamu tak kunjung datang.. 

Hatiku akan selalu gersang, tanpamu dan semua tentangmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

ROe Salampessy mengatakan...

selama bulan september ini dijakarta baru sekali hujan. cuaca sedang aneh2nya.. :)

nyambung gak yah ama tulisannya?. :)

Followers