Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

kas-kus

Di sele-sela kerjaan, saya coba iseng buka kaskus.Pertama kali saya kenal, nggak tertarik kirain isinya cuma obrolan nggak jelas eh setelah saya coba telusuri lebih dalam (halah) ternyata banyak juga informasi yang bagus-bagus. Abang saya awalnya yang ngasih tau kalo mau tanya-tanya dan nyari informasi di kaskus aja. Tapi saya masih belum ngudeng.hahahaha...
Dan saya salut dengan komunity ini. Mereka berbagi ilmu sesuai dengan hobi mereka. Dan mereka juga mengadakan kegiatan sosial. Ini salah satunya.
Baca sendiri yah...
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13429626

Suatu saat pengen deh bikin web yang menyerupai kaskus. hihihi...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

jalani saja...

Tampa disadari saya banyak mengeluhkan tentang hidup. Merasa paling menderita dan Tuhan tidak adil.
Ada kejadian yang membuat saya terpecut.
Beberapa hari saya memperhatikan kakak beradik yang setiap paginya memungut sampah.
Mereka kira-kira berusia delapan tahun dan sepuluh tahun. Saya penasaran, apa mereka tidak
sekolah? dan kemana orang tua serta sanak familinya?

Rasa penasaran saya memuncak di hari ke empat. lalu saya iseng bertanya kepada
officeboy yang membersihkan ruangan.
"Cup, anak-anak itu kerjanya setiap hari begitu?"
"Ia mbak.."
"Memangnya nggak sekolah?"
"Kakaknya itu dulu sekolah mbak, karena nggak ada biaya kelas 5 dia putus sekolah."
"Orang tua mereka kemana?".
"Sama seperti mereka mbak,, mereka pemulung juga".

Saya miris. Dan terkadang juga merasa menyesal, saya tidak bisa berbuat banyak untuk mereka.
Saya malu, dengan keadaan saya sekarang, saya banyak mengeluh. Sedangkan mereka,
dengan senang hati menjalani pekerjaan yang seharusnya tidak pantas untuk anak
seumuran mereka. Mereka yang seharusnya mengisi hari belajar di sekolah, bermain dengan
teman-temannya, tapi guna bertahan hidup mereka harus bekerja keras.
Dan mereka adalah salah satu dari jutaan anak-anak yang putus sekolah akibat tidak
adanya biaya.
Saya juga berpikir bagaimana asupan tuntunan agama dalam hidup mereka?
Bagaimana dengan anak-anak yang dengan leluasa bersekolah tapi bermalas-malasan?
Ada lagi kejadian saat saya berhenti di lampu merah. Ada yang menyentuh tangan saya. Spontan saya kaget
saya kira ada jambret atau preman. Dan ternyata dua anak yang ngamen.
Mereka tidak bernyanyi atau mengiba. Mereka hanya mengulurkan tangan sambil berkata
"Minta duit mbak,,,"( dengan tampang datar, dan beranggapan memang itu hal biasa bagi mereka).

Ada lagi kejadian para pengamen dewasa yang memaksa meminta uang, dan jika tidak ada
yang memberi ia ngamuk dengan mengucapkan sumpah serapah, kata-kata dan tindakan kasar serta dibumbuhi tampang seram.
Sangat amat menggangu perjalanan.
Dimana letak kesopanan dan etika?
Tentu saja kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan dan menghakimi mereka.
Coba kita telusuri pendidikan dan latar belakang mereka. Mungkin saja mereka
memang tidak mengecap bangku sekolah ditambah kurang didikan dari orang tua.

Dengan usia yang tidak lagi muda(Tsahhh..walapun kelakuan seperti ABG..hehehe), tentunya saya sedikit demi sedikit memahami betapa
penting dan mahalnya ilmu.
Di sini tidak hanya tenaga pengajar yang berperan, tapi orang tua sangat memegang andil
dalam proses belajar dan pola pikir serta tindakan anak.

Beberapa waktu lalu saya sempat menonton sebuah acara televisi yang sangat menginspirasi.
Namanya Yuli, dia hanya orang yang biasa dengan cita-cita luar biasa.
Ia memulai kegiatannya bersama anak jalanan dan para pemulung. ia mendaur ulang sampah menjadi
sebuah karya yang bernilai tinggi. Pekerjanya di dominasi oleh anak jalanan tsb.
yang membuat saya kagum ia tidak sungkan terjun langsung mendampingi mereka bahkan tinggal
bersama mereka. Walaupun pada awalnya ia mendapat penolakan dari keluarga yang menginginkan dia
menjadi seorang dosen. Tapi itu tidak menjadi suatu halangan dan kendala baginya.
Selain pemulung dan anak jalanan ia juga mempekerjakan ibu-ibu
di lingkungan tempat ia tinggal. Dari pada hanya bergosip yang tidak berguna
lebih baik mengerjakan hal yang bermamfaat. Selain menambah penghasilan bagi keluarganya, tentu saja mereka juga
mendapat keterampilan dan keahlian.

Sedikit lagi saya bercerita tentang atasan saya. Iapun begitu, memungut para preman
yang hanya bisa ugal-ugalan dijalan dan pekerjaan yagn tidak menentu. kemudian ia
mempekerjakan mereka di kantor, sebagai OB atau pekerjaan halal lainnya.
Ia sering bilang, jika orang pintar di dunia ini banyak, tapi dalam bekerja yang sangat
di butuhkan adalah kejujuran dan kemauan yang sunguh-sungguh.
Alangkah mulianya sifat-sifat tsb.

Dan saya berpikir apa yang bisa saya lakukan bagi orang lain?
Saya yang kadang mmengasihani diri karena ditinggal papa sejak berumur 14 tahun.
Saya yang kemudian harus berpisah dari mama dan adik guna mencari ilmu.
Saya yang tidak memaksimalkan waktu untuk mengejar impian saya.
Saya yang kemudian menyesali bahwa masa muda itu tak dapat saya miliki kembali
untuk kemudian saya perbaiki.

Yakin tak ada kata terlambat untuk memperbaiki. Hanya saja harus berusaha
lebih keras guna serpihan itu kembali utuh walaupun ada bekas retak di beberapa sisi.
Saya tidak mau muluk dengan kemampuan yang saya miliki.
tapi Allah punya banyak cara mewujudkan impian yang baik. Dan Allah selalu berada diantara
perbuatan baik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

comeback..

(take pic google)

Sudah hampir dua bulan saya vakum dari blog. Kemana saja saya?
Sejak saya bekerja di tempat yang baru, tentunya saya perlu adaptasi dengan pekerjaan
maupun dengan rekan-rekan. Untungnya salah satu rekan saya adalah sahabat baik saya
diperkuliahan. Tentunya akan lebih mudah untuk saya menyesuaikan diri. Ditambah lagi
kami sudah mengenal sifat masing-masing. jika ditanya bagaimana rasanya ditempat yang baru?
Saya sangat menikmatinya. Karena ini semua adalah titipan Tuhan untuk saya jalani semampu saya.
Walau saya akui kadang ada rasa yang tidak menyenangkan, tapi itu masih dalam tahap yang wajar.

Dimanapun kita berada, mengenal karakter orang terdekat menurut saya sangat penting. Apalagi di dunia kerja.
Tampa itu pastinya menimbulkan ketidaknyamanan baik secara personal maupun tim. Contohnya yang saya temui
di sini. Saya begini dan orang lain begitu. Setiap orang mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Di sini saya mulai belajar mengendalikan emosi, belajar bagaimana saya akan lebih teliti dalam mengerjakan apapun. Saya
belajar bagaimana etika seorang karyawan. Terhadap atasan, sesama rekan mapun bawahan.
Ya, sahabat sekaligus atasan serta senior saya banyak mengajari saya bagaimana melakukannya.

Hari ini saya seperti mendapat suntikan untuk mulai lagi menulis. Semua datang dari orang-orang yang
saya kagumi dan saya segani. Orang-orang hebat menurut saya.
Yang pertama kakak sepupu saya. Beliau banyak mengajari saya hal yang berbau dunia komputer.
Baik software maupun hardware. Walapun jika sedang bercerita saya manggut-manggut tanda tak paham. Hehehe...
Saya yang merasa sangat gaptek dan ilmu yang saya miliki tak lebih dari sejengkal saja.
Sebegitu bodohnya saya??
Hari ini beliau mengirimi saya tutorial yang akan mempermudah saya menyusun Tugas Akhir.
Jujur pusing tujuh keliling tapi dia tetap meyakinkan saya jika segala sesuatu akan mudah jika ada kemauan untuk melakukannya.
Saya memang NOL(0) dalam bidang ini, tapi saya percaya tak ada yang tak bisa jika Allah telah berkehendak.

Kedua seseorang yang baru saya kenal beberapa waktu lalu. Dia juga mengguliti bidang IT.
Kebetulan timnya membuat aplikasi di tempat saya bekerja. Karena saya lagi penasaran dengan bidang ini sayapun ikut penasaran dengan kehidupan seorang abil(sebut saja begitu).
Ternyata dia juga gemar ngeblog. Dan disana ia sharing bermacam info. tentunya
berhubungan dengan dunia IT dan perjalanan karirnya.
Inilah penggerak saya untuk mulai lagi menulis. Dan saya mulai berpikir bagaimana membuat
sebuah tulisan yang dapat bermamfaat bagi orang lain.

Sepertinya keinginan saya untuk membuat novel atau cerpen tertunda(lagi).

Ketiga adik tercinta saya. Walapun genre kami berbeda tapi dia mampu memompa sel-sel positive masuk kepembuluh.(walah,, apa coba)
Adik saya menggemari bahasa arab, dan dia mempunyai cita-cita dibidang itu.
Sedangkan saya???masih terombang-ambing dan belum tau apa yang benar-benar ingin saya tekuni.
Saya tersentil dengan kata-kata yang baru saja ia kirim
Begini kira-kira
"LANGKAH TERPENTING DALAM HIDUP ADALAH MENEMUKAN APA YANG PALING PENTING.
Mengorbankan hal yang penting untuk sesuatu yang tidak penting akan menghasilkan
kesenangan yang semu dan menipu.
Sebelum berhasilmenemukan hal terpenting, kita akan menganggap semua penting. Akibatnya tak pernah cukup waktu
untuk melakukannya.Orang yang melakukan hal penting dalam hidupnya senantiasa merumuskan
tujuan dari apapun yang dilakukannya".

Tadi saya juga dapat pencerahan dari dosen yang mengatakan bahwa dunia ini keras, dan jika kita tidak berusaha
lebih keras untuk hidup maka jangan harap mendapatkan hasil yang lebih pula.
Berfokus pada apa yang kita kerjakan dan bagaimana cara agar kita mampu menguasainya.

Selama ini saya memang seperti bunglon. Pendirian masih goyah. Ada yang bilang karakter yang belum
melekat kuat. Masih mencari jati dirikah? Entah apa namanya itu yang jelas saya belum
bisa menentukan bagaimana saya bersikap dan apa tujuan hidup ini.

Jika ingat masa kecil karena melihat sebuah film saya ingin sekali menjadi astronot.
Menjelajahi luar angkasa dan mengambil bintang sebanyak mungkin. Tengah malam saya sering
Melamun di jendela menatap langit dan membayangkan jika saya berada diatas sana.
Konyol!memang..

Lalu suatu ketika papa meminta bantuan saya untuk mengoreksi hasil tugas muridnya. Papa yang berprofesi sebagai seorang guru.
agama membuat saya berkeinginan menjadi guru kelak dewasa.

Beranjak dewasa saya mengenal ilmu akuntansi. Yang kata orang pusingnya minta ampun.
Dan ternyata saya malah menyukainya. Tapi keinginan saya masuk perguruan tinggi Akuntansi gagal.

Masuk ke jenjang kuliah, saya mengambil jurusan Manajemen Informatika. dan entah apa
yang membuat saya memilih sesuatu yang saya saya belum mengerti sama sekali.
Akan kemana hidup saya???

Dan saya telah berultimatum kepada diri saya akan belajar lebih giat lagi memperdalam
pengetahuan saya dan bagaimana cara saya menumbuhkan kecintaan kepada dunia IT.
Walaupun survey membuktikan populasi kaum hawa lebih sedikit yang tertarik di dunia tsb.
Tapi tdak menutup kemungkinan saya atau teman-teman salah satu dari yang sedikit itu.
Saya sangat sadar ilmu yang saya miliki belumlah seberapa. tapi saya ingin terus belajar semampu yang saya bisa.
Belajar memang tidak ada habisnya, baik yang kita sukai maupun yang tidak. Sama halnya
dengan kebahagiaan dan kesedihan yang kita alami. Suka tidak suka kita tetap jalani bukan?
Semua akan indah jika kita mampu memaknai hidup sengan makna yang positive. :)

Pesan saya jangan takut belajar sesuatu yang baru, dan jangan pernah menyesali keadaan
dan pilihan yang sudah di pilih. Apapun itu jalani dengan sepenuh hati :)
Selamat ulang tahun untuk sahabat baru saya mira panajng umur dan sehat selalu yah,,,
salam kenal :)

semoga bermamfaat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers