AMINARA

Kabar ini menyontakkan syaraf ku. Kau bilang jangan lagi peduli padamu?
Apa itu artinya kita masih di batasi?? seperti tak seleluasa dulu.
ada sekat yang membuat kita semakin tak berbentuk, kita melumer bersama molekul beda.
rasanya tak adil jika akhirnya persamaan itu yang memisahkan kita.
yah,,,rasa ini tak perlu pola, tak perlu warna.
Biarkan ia pucat. Karena hingga saat ini akupun tak pernah tau apa yang tengah berkecamuk di sini.
Kau menciptakan rasa yang sulit ku jangkau, lihai mengaduk-aduk adonan sendu.
Kau dekat tapi sungguh jauh terasa.

kau masih terbungkus rapi disudut hati yang tandus. Masih berayun di akar pilu.
Sampai kau benar-benar mengatakan kau benci aku atau kau mencintai ku.
Pilihannya cuma dua. Dan tentukanlah pilihanmu!! Sungguh itu akan membuat aku terlepas dari belenggu.

Tadi malam ada kejadian yang membuat saya banyak merenung, atau lebih tepat termenung kalo kata orang yang melihat saya kala itu menyebutnya'bengong'. yahh apalah itu.

Sore itu 16.14
=Dian
"ce, hari ini kul ga?"
=ami
"Kul aja yuk ce" (sehubungan minggu kemarin hari kejepit nasiaonal, kami kompak ga masuk, jadi saya pikir hari ini harus masuk!!Begitu yakin.

Pelajaran pertama jaringan komputer, baru masuk aja udah dihadang ama soal yang dibahas pada minggu kemarin*alamak...nyesel deh ga masuk minggu kemaren..:'( mumet sama biner dan perhitungan subnetting yang sama sekali saya belum paham. wokeh nyontek adalah jalan yang paling brilian. hahaha.. tapi ya mencontek tetapi juga harus mikir, ga asal jiplak bos..
ya begitulah nasib mahasiswa abal-abal seperti saya. Datang telat pulang pengenya cepet,hahaha... Kadang saya berpikir coba saja bisa fokus kuliah dulu, kerjo yo isuk-isuk aee... But not working means I don't lecture.

Hidup ini terkadang seperti siklus akuntansi. Mulai dari pembuatan jurnal umum, Dimana semua transaksi berkumpul disana. Sama seperti kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan. Lalu dikelompokkan ke buku besar berdasarkan subnya masing-masing Sesuai dengan jumlahnya. Kegiatan itu juga akan dimasukkan sesuai dengan kategorinya, Tuhankah?pekerjakah?kuliahkah?keluargakah?teman-temankah?...
Tentu Capital/modal kita adalah hubungan kita dengan Tuhan,Yang persentasenya haruslah lebih besar. Kemudian baru dilanjutkan dengan yang lainnya.
Intinya Balance ga nih?
*Jadi kangen belajar akuntansi :(
hufft..ngelantur lagi...

Begitu berat kadang, emosi saya sering meledak dalam titik tertentu. Mungkin ini juga disebabkan persentase Tuhan yang masih rendah dalam diri saya.
Jadinya hidup ini tak balance.

Kita lanjutdah walaupun pembicaraan melenceng dari topik awal.

Sebenarnya saya ingin bercerita tentang sahabat saya yang semalam pingsan di depan kelas. Sebut saja namanya DJ. Tomboy,supel,macho abis dah...
Sebenarnya kami tidak terlalu dekat, tapi karena dia memang supel dan gampang akrab dengan siapa saja, jadinya saya juga sok akrab. Sering sekali gurauan kami keliwatan, tapi yagn lebih parah kalo tangannya beraksi. ampun deh,,, mr.Kuli nya keluar..akibatnya sana sini saya lebem merah.(yang ini agak lebay)hahaha..tapi bener deh sakiiit bgt.
Dari awal masuk kelas memang ia terlihat tidak seperti biasa, mukanya lecek gitu.lemes. tapi saya dan dian masih aja ngeledekin. :P
Pas pelajaran pertama selesai dia tergolek juga.

Akhirnya digotong pak satpam ke ruang dosen.
Setelah sadar, ia terlihat kesakitan dan menjenggut rambut sambil menangis.
Baru kali itu saya melihat ia menitikkan airmata. Dia mengerang. Saya mencoba agar ia tetap tenang dan membaca istighfar.
Kata pak satpam dia memiliki permasalahan yang berat, hingga ia tak sanggup memikulnya. saya ngilu.
Dan setelah keluarganya datang ia dibawa k RS. dan sayapun pulang. Dalam perjalanan saya mencoba mengingat kehidupan seorang DJ.
Menurut saya dia cewe yang luar biasa.
Saya membandingkan dengan kehidupan saya.
Ia disini tinggal bersama om nya, kedua orang tuanya di jawa.
Dari awal aku terkadang iri. walapun ia tinggal dengan saudara tapi ia bebas beraktifitas apapun, layaknya seperti orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya.
Ia diberi kekuatan sedemikian untuk menjalani hidupnya. Ia yang mandiri, berani dan tegas. Saya yang terlihat lemah semakin ciut. Saya kadang berpikir, mengapa saya terlahir begitu lemah dan kata orang-orang feminim.entah diliat dari segi apa. Saya benci jadi seperti ini. Cewek lemah yang bergantung pada orang lain. Yang tak pernah di anggap berani dan bisa untuk melakukan sesuatu.
Saya ingin tomboy. Saya ingin terlihat mandiri dan tak perlu lagi orang-oramg itu melindungi saya atas nama 'kasihan'.

Tapi saya sadar satu hal. Jika di dunia ini setiap tangan telah diberi garis yang berbeda-beda. Mungkin saya digariskan menjadi perempuan lemah secara mental tapi alhamdulillah diberi kuat secara fisik. Siapa yang menyangka dibalik mentalnya yang kuat seorang DJ memiliki fisik yagn lemah. Ia menderita maag kronis, lemah jantung, dan entah apa yang bersarang dikepalanya. hingga ia harus sedemikan sering mengkonsumsi obat sakit kepala dan obat-obat lain yana sayapun tak tau fungsinya.

Tapi kadang perasaan itu juga mempengaruhi kekebalan tubuh dan reaksi yang diakibatkannya kemudian. Jika perasaan kita senang secara tidak langsung mimik kitapun senang, dan seakan fisik kita terlihat bersemangat, begitulah sebaliknya.
Saya kurang bersyukur dengan apa yang telah Allah titipkan kepada saya.
Mental yang telah mengalami beberapa peristiwa yang menuntut adanya kekebalan padanya, bahkan belum cukup mampu membuat mental ini seperti baja.

Untuk mu hei anak Labil ....
Itu artinya apa . Mengapa gerak-gerikmu selalu diawasi? mengapa kamu diberi batasan-batasan? mengapa kamu diberi pelindung?
Jawablah jika kamu benar-benar ingin menjadi sesuatu yang kau sebut 'dewasa'

Pahit, miris, hati saya ngilu, perasa, mudah berubah mood, terlalu sensitif kadang. Itulah sisi dominan saya. Saya telah memncoba beberapa cara dengan bertingkah konyol, gila, bercanda tampa batas kadang, cuek.
Taukah kau kawan. terlintas dipikiran saya ingin masuk Psikolog. hahaha.. GILAKUMAT.

sehari sesudah DJ pingsan 11 june'11

My girl... Bagaimana kabarmu? Maaf untuk kerenggangan yang ku ciptakan tampa berkompromi terlebih dahulu denganmu.
Menurut ku jika semakin banyak aku mengurai akan lebih rumit yang terjadi. Itu alasan mengapa aku tak pernah menjawab pertanyaan mu tempo hari.
Cukup dibatas-batas ini aku berdiri setengah tersungkur. Berusaha berpegang di pagar yang mulai rapuh digrogoti rayap.
Maaf atas hawa dingin yang ku hembuskan padamu. Yang mungkin membuat tulang mu ngilu. Tapi aku yakin api itu sekarang tak lagi membakarmu, tapi dialah penghangatmu. Jadi janga lagi jauhi api. Jangan lagi peduli aku. Karena kebahagiaanmulah yang utama disini. Sungguh.
Ya, jika ditanya kabarku memang tak begitu bagus, dan tak juga serius.
Maaf jika aku menutupi ini. Karena kepedulianmu itu membuat aku kembali mengusik mu.
Dunia ini terus berputar. Ingat itu.
Aku, ah,,siapalah aku.
Jangan terlalu berlebihan menilaiku. Karena aku seumpama pungguk yang mengharapkan bulan.
Dan kau adalah bulan yang hanya dapat ku pandang dibalik lensa yang kian basah.
Malam dingin semakin beku. Hingga derajatnya kian mengecil.
Malam ini terjadi gerhana bulan. Pancaran putih penuh diterpa cahaya kemerahan sang matahari. membuat kau semkin sejuk dan menabjubkan. Matahari itu kemudian mendekatkan bias cahayanya padamu. Kalian begitu sempurna.
Aku disini tertawa bersama ilalang yang bergoyang genit diterpa angin malam. Aku tertawa sembari membenahi benang-benang kepalaku yang simpang siur.

Aku akan selalu duduk disini datanglah kapanpun kau mau.... Jika kau merasa tak nyaman dengan cahaya datanglah padaku. Akan ku beritahu bahwasanya gelap itu tak selalu menyeramkan.

"Membaca adalah jendela dunia"

Jika dibilang terlambat memulai saya memang terlambat.
Beberapa waktu lalu kira-kira dua bulan lebih saya di pinjamkan buku oleh seorang teman. Buku ini bukan buku baru, saya juga pernah baca sinopsisnya saja. ya sebatas sinopsis-selalu begitu.

Sebenarnya jika dikaji kemasa berseragam merah putih, saya tergolong orang yang rajin membaca. Orang tua saya termasuk orang yang aktif membelikan saya majalah anak-anak. Dan dari sanalah saya jadi candu membaca -pada waktu itu.

Pernah suatu ketika saya kerumah sepupu dan menemukan sebuah novel, tampa ragu saya langsung baca. dan ternyata Ehm 17 tahun keatas BO..!!. Arrggg(keringet dingin uy,,hahaha..)
Adik-adik jangan diritu ya... :P
Entah saya juga tidak terlalu memahami alur ceritanya, yang saya ingin hanya membaca saja.
Pernah juga saya diberi sebuah buku yang saya baca berkali-kali. Bercerita tentang sekelompok muda-mudi pergi berkemah. Ketenangan mereka di usik karena salah satu dari mereka dibunuh. Alur yang membuat saya penasaran ingin membaca sampai akhir tentunya bagaimana kasus ini terungkap dan siapa pelakunya. Ada beberapa kandidat dan pada akhirnya semua meleset dari perkiraan.
Saya jadi ingin membuat cerita - cerita seperti itu. Penuh teka-teki dan membuat yang membaca penarasan. Kasus pembunuhan menurut saya cerita yagn paling menarik.

Vakum baca saat SMP, saat papa pensiun dan sakit-sakitan. Dari situ kata mama kita udah ga kaya dulu, jadi mama minta maaf kalo seumpama ga bisa beliin apa yang ini(panggilan saya) mau. Selain toko buku yang amat jarang, perpustakaan sekolah yang tak begitu terawat dan jarang saya kunjungi serta teman-teman yang juga tak hobi membaca. Seakan mendukung saya untuk tidak membaca.
Satu yang saya sayangkan. Saya tidak gunakan waktu saya untuk membaca buku papa. padahal papa punya segudang buku dengan genre religi. Tapi saya amat jarang menyentuhnya.
Padahal waktu itu saya punya banyak waktu untuk membaca.

Saat sekolah menengah saya hanya bergulat dengan komik dan buku-buku ringan.
Pernah ikut jurnalistik. Tapi karena jarang peminatnya serta kegiatan yagn ngandet karena kendala bla bli blu.. akhirnya saya mengundurkan diri.

Saat bekerja boro-boro nyentuh buku. Aih...
Tuntutan kebutuhan bla bli blu membuat buku seakan sebuah barang yang dinomer sekiankan.


Beberapa waktu lalu saya dipinjamkan(haha..selalu dipinjamkan ,,ga modal bgt deh...)
lafaz cinta karya Sinta Yudisia, setelah membaca blognya yang menurut saya luar biasa. ibu,istri,pedakwah, penulis yang luar biasa.
ini salah satu kutipan di blog beliau.

1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).

Membaca kadang membutuhkan suatu motivasi, jika belum ya seperti sekarang ini, ada beberapa buku yang belum juga kelar dibaca...
1.Bidadari-bidadari surga (yg saya beli setahun yg lalu,parah kan..)
2.lima menara(hadiah ultah dari uda otri )
3.lafaz cinta (pinjaman. gara-gara batas waktu unlimited saya sengaja berleha, dari buku mulus ampe acak-ucuk...dikundang kemana-mana tapi ga dibaca..hahaha*LOL*)
4.Heavier then heaven (pinjaman dari teman yang mengidolakan kurt cobain)
5.diatas langit masih ada langit
6.judulnya lupa. bahasa inggris sih..baru baca sinopsis.. ini yang paling menarik setelah HTH Bedanya ini bermula dari keisengan sebuah permainan sekelompok anak, kalo HTH kisah nyata.. persamannya sama-sama death...
Kenapa ya seneng sama yang begituan???Heran saya juga.

dan buku yang pengen banget dibaca juga banyak.
salah satunya sakura.
semoga saja ada rejeki untuk beli, atau ada teman yang berbaik hati menawarkan?(ga bakal nolak deh..hehehe)

“haloo...assalamu’alaikum..“
“Wa’laikum salam, ma.. bukain pintu ya??“

Tidak berapa lama mama membukakan pintu. Mama memakai baju piamaku. Hmm.. begitu longgar di badan mama. Jauh berbeda dengan yang dulu. Kini tubuhnya semakin menyusut. Kerut diwajahnya tampak berlapis, matanya sayu. Aku tak behenti menatapnya. Malam ini malam terakhir aku dapat mencium mama, tidur bersisihan dan dapat menghirup aroma mama. Malam semakin mencekam. Beberapa menit lagi jarum pendek dan panjang tepat diangka 12.

“Mama belum tidur ?“
“Belum, mama belum ngantuk.“ Jawab mama datar.

Entah apa yang ia pikirkan. Seperti dalam keadaan yang tak nyaman. Tanganku membuat setengah lingkaran tepat didadanya. Semoga mama agak tenang. Lalu kami bercerita tentang hal-hal yang mungkin sudah lama tak dibicarakan. Matakupun memilih terngaga. Aku temani mama malam ini.

“Sudah makan?“
“Belum“
“Yaudah makan gih..“
“Ngga ah ma, mau tidur aja... «
"Jangan nyari penyakit « Kata mama sambil memegang perutku".
Tak lama mama mengambilkan nasi dan rendang bikinan mama.
“Yasudah kalo gitu mama yang makan“.
“Mau ga ?“ sekali lagi mama menawarkan.
“Hehehe..“kepala ku bergerak keatas dan bawah..
Suapan mama. Tangan mama...hmmm sudah lama sekali tidak seperti ini... Dalam beberapa menit aku telah menghabiskan sepiring nasi tampa sisa..

Banyak kata yang mungkin ingin untuk diungkapkan, tapi tersangkut ditenggorokan untuk kemudian hanyut entah kemana.

Ma... Rni sekarang bukan anak mama yang dulu. Yang selalu patuh, yang selalu nurut, yang selalu membuat mama bangga. Tapi sekarang tampaknya tak begitu ma.. Ri sering membuat uni kecewa ... Dan sekarang ia tak memberikan secuil kepercayaan buat ri.. Ma, maaf ya ma… Ri kadang lalai dan lupa akan nasehat mama. Ri sayang mama… Entah kapan ri bisa jadi lebih dewasa. Kata-kata itupun hanyut bersama mimpi.


“Rin... Bangun.. katanya mau nganterin mama.“ Mama menyepak-nyepak telapak kaki ku, untuk sejenak ku hentikan nada sumbang yang keluar dari gua naga.

Jam 3.30...Dalam keadaan mengantuk. Aku berusaha bangun dan cuci muka. Mama sudah rapi dengan mengenakan gamis warna ungu lengkap dengan jilbab ungu. Tak lupa lisptik warna merah. Mama cantik.
Senyum mama sungguh polos. Kadang aku berdosa telah memamfaatkan keluguan mama. Mama....
Ia aku ingin mengantarkan mama. Ingat waktu aku yang pergi meninggalkan mama. Mama selalu berada disamping hingga bururng besi itu membawa ku nun jauh meninggalkan mama. Aku bersender dipundak mama. Terkantuk disela mata sembab.
Dan sekarangpun aku ingin mama bersender dipundakku. Lihat ma,, sekarang aku ingin membuat mama merasa dilindungi seperti dulu mama melindungiku.

Nyatanya memang tak seperti yang ku bayangkan. Aku terpisahkan jok dengan mama. Aku hanya dapat memandangi mama dari kaca. Tak apa.
Mataku yang lelah semalam kurang tidur lama-lama ciut dan terpicing juga akhirnya.
Aku mulai tersadar saat bang har menrem mendadak.
Orang-orang hilirmudik dengan beberapa koper dan tas. Ya,,
Sampai juga ditempat ini. Dimana ada sebatang garis yang kemudian membentang menjadi sebuah tembok besar. Hingga aku benar-benar tak melihat mama.

Tak terasa waktu bergulir cepat. Hingga waktu inipun tiba. Rasanya baru kemarin mama ada disetiap aku
Burung besi itu akan segera membawa mama. Dan kami lagi-lagi akan terpisah ber mil-mil jaraknya...

Matahari mulai menyembul dibalik asap kelabu yang menutupi separuh daratan. Ia tampak keorenan, pucat pasi, sebentar sebentar ia hilang dibalik gerombolan awan dengan ekpresi datar dan sewarna.. Meraka sungguh tak bergairah. Pagi ini ku hirup bulir-bulir oksigen yang tercecer di sela kerumunan lalu lalangnya manusia.
“Nel,,jagain rini ya.. kalo dia bikin salah ajari dia, nasehatin..“ Ninel tampak tak menghiraukan, dia memilih menyalami dan mencium mama.
Tak banyak pesan dari mama. Tapi dalam sorot matanya tampak menggebu ingin mengatakan beberapa hal. Akupun terdiam.

Deretan pepohonan berjejer disepanjang jalan. Tampak landasan yang dipenuhi burung besi yang berdiri gagah. hai burung besi.. jaga mamaku ya.. hingga ia sampai dengan selamat. .JANJI !!!!
Burung besi tampak angguh. Atau ia sedang khawatir bagaimanakah penerbangannya nanti. berjalan dengan baikkah? Semoga saja... Dan tentu saja.

Perlahan pepohonan mulai meniti titik ujung, begitu pula dengan landasan dan burung besi tentunya.

Akupun kembali meniti rutinitas yang sempat bergeser dengan adanya mama. Kemanjaan ku yang sempat hadir karena mama. Sifat malas ku, kekanakanku. Akan ku coba menjadi lebih baik demi mama.
Mama, rini akan berusaha keras, mama ngga perlu khawatir.

Mama... :’). Lov u...

Pernah kita duduk manis disini, menatap kastil –kastil yang menjulang hingga menyentuh buih awan. Mata kita tertuju pada jembatan yang tengah menjulur nun jauh disana tak terlihat dimana ujungnya. Menanti akan adanya sebuah keajaiban.
Entahlah..kau membuat aku seakaan meletakkan telur diujung tanduk, menggenggam udara yang berkeliaran.
Dalam galupun kau mampu tenagkanku.

Cinta adalah rasa di jiwa
bilakah ia akan bermakna
dalam lamunan sikap yang mengalah
tuk menyimpan hasrat meski tak parah
menunggu sribu tahun pun
rasa itu kan tetap ada
untukmu........
by little big

Sejak kapan kau lihai menyusun aksara yang membuat aliran darahku ngilu?
Tentu saja sejak ada kau yang selalu hadir disetiap kelopak mata ku berkedip

Sejak kapan kau begitu tekun membaca kertas tebal beratus lembar?
Tentu saja sejak kau ada disetiap lembarnya

Bagaimana bisa warna kebencianku mulai pudar dan berganti dengan warna lain ?
Karena aku punya sesuatu penawar rasa bencimu yaitu cinta yang tulus

Bagaimana bisa kau melunakkan bongkahan ku yang padat dan berkarat ?
Karena aku mempunyai pelumas yang ampuh yaitu kasih sayang

Lucunya jika si kaku ini menjadi begitu lincah menggombal. Benar saja kata-kata mereka tentangmu, durian montong. Itulah kamu..Siapa yang tak takut dengan durimu , tapi setelah terbuka betapa manisnya dirimu. Sedetik dua detik bukanlah waktu yang cukup untuk membuktikan kepada meraka betapa lembut dan manisnya dirimu. Akupun akan tetap menunggu dan kau. Buktikanlah jika dibalik durimu itu tersimpan buah-buah yang dipenuhi kebaikan bagi yang mencicipinya.
Berlebihankah? Kurasa tidak. Karena cinta dan hidupmu begitu sederhana. Akulah yang rumit.
Ketakutan itu masih tersisa. Takut jika tangkaimu hilang dan aku tak mampu menggenggamu, takut durimu melukaiku. Walau tak sekalipun kau ingin melukai.
Kastil ini. Suatu saat akan kita bangun menjadi sebuah istana. Tak perlu megah cukup kita nyaman berteduh disana.
Hanya saja detik ini belumlah waktu yang tepat.
Tapi tunggulah hingga detik berikutnya.

#untuk temanku ita, selamat ya akhirnya..sori ga bisa hadir semog amenjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah..langgeng hingga akhir khayat. amin...