“haloo...assalamu’alaikum..“
“Wa’laikum salam, ma.. bukain pintu ya??“
Tidak berapa lama mama membukakan pintu. Mama memakai baju piamaku. Hmm.. begitu longgar di badan mama. Jauh berbeda dengan yang dulu. Kini tubuhnya semakin menyusut. Kerut diwajahnya tampak berlapis, matanya sayu. Aku tak behenti menatapnya. Malam ini malam terakhir aku dapat mencium mama, tidur bersisihan dan dapat menghirup aroma mama. Malam semakin mencekam. Beberapa menit lagi jarum pendek dan panjang tepat diangka 12.
“Mama belum tidur ?“
“Belum, mama belum ngantuk.“ Jawab mama datar.
Entah apa yang ia pikirkan. Seperti dalam keadaan yang tak nyaman. Tanganku membuat setengah lingkaran tepat didadanya. Semoga mama agak tenang. Lalu kami bercerita tentang hal-hal yang mungkin sudah lama tak dibicarakan. Matakupun memilih terngaga. Aku temani mama malam ini.
“Sudah makan?“
“Belum“
“Yaudah makan gih..“
“Ngga ah ma, mau tidur aja... «
"Jangan nyari penyakit « Kata mama sambil memegang perutku".
Tak lama mama mengambilkan nasi dan rendang bikinan mama.
“Yasudah kalo gitu mama yang makan“.
“Mau ga ?“ sekali lagi mama menawarkan.
“Hehehe..“kepala ku bergerak keatas dan bawah..
Suapan mama. Tangan mama...hmmm sudah lama sekali tidak seperti ini... Dalam beberapa menit aku telah menghabiskan sepiring nasi tampa sisa..
Banyak kata yang mungkin ingin untuk diungkapkan, tapi tersangkut ditenggorokan untuk kemudian hanyut entah kemana.
Ma... Rni sekarang bukan anak mama yang dulu. Yang selalu patuh, yang selalu nurut, yang selalu membuat mama bangga. Tapi sekarang tampaknya tak begitu ma.. Ri sering membuat uni kecewa ... Dan sekarang ia tak memberikan secuil kepercayaan buat ri.. Ma, maaf ya ma… Ri kadang lalai dan lupa akan nasehat mama. Ri sayang mama… Entah kapan ri bisa jadi lebih dewasa. Kata-kata itupun hanyut bersama mimpi.
“Rin... Bangun.. katanya mau nganterin mama.“ Mama menyepak-nyepak telapak kaki ku, untuk sejenak ku hentikan nada sumbang yang keluar dari gua naga.
Jam 3.30...Dalam keadaan mengantuk. Aku berusaha bangun dan cuci muka. Mama sudah rapi dengan mengenakan gamis warna ungu lengkap dengan jilbab ungu. Tak lupa lisptik warna merah. Mama cantik.
Senyum mama sungguh polos. Kadang aku berdosa telah memamfaatkan keluguan mama. Mama....
Ia aku ingin mengantarkan mama. Ingat waktu aku yang pergi meninggalkan mama. Mama selalu berada disamping hingga bururng besi itu membawa ku nun jauh meninggalkan mama. Aku bersender dipundak mama. Terkantuk disela mata sembab.
Dan sekarangpun aku ingin mama bersender dipundakku. Lihat ma,, sekarang aku ingin membuat mama merasa dilindungi seperti dulu mama melindungiku.
Nyatanya memang tak seperti yang ku bayangkan. Aku terpisahkan jok dengan mama. Aku hanya dapat memandangi mama dari kaca. Tak apa.
Mataku yang lelah semalam kurang tidur lama-lama ciut dan terpicing juga akhirnya.
Aku mulai tersadar saat bang har menrem mendadak.
Orang-orang hilirmudik dengan beberapa koper dan tas. Ya,,
Sampai juga ditempat ini. Dimana ada sebatang garis yang kemudian membentang menjadi sebuah tembok besar. Hingga aku benar-benar tak melihat mama.
Tak terasa waktu bergulir cepat. Hingga waktu inipun tiba. Rasanya baru kemarin mama ada disetiap aku
Burung besi itu akan segera membawa mama. Dan kami lagi-lagi akan terpisah ber mil-mil jaraknya...
Matahari mulai menyembul dibalik asap kelabu yang menutupi separuh daratan. Ia tampak keorenan, pucat pasi, sebentar sebentar ia hilang dibalik gerombolan awan dengan ekpresi datar dan sewarna.. Meraka sungguh tak bergairah. Pagi ini ku hirup bulir-bulir oksigen yang tercecer di sela kerumunan lalu lalangnya manusia.
“Nel,,jagain rini ya.. kalo dia bikin salah ajari dia, nasehatin..“ Ninel tampak tak menghiraukan, dia memilih menyalami dan mencium mama.
Tak banyak pesan dari mama. Tapi dalam sorot matanya tampak menggebu ingin mengatakan beberapa hal. Akupun terdiam.
Deretan pepohonan berjejer disepanjang jalan. Tampak landasan yang dipenuhi burung besi yang berdiri gagah. hai burung besi.. jaga mamaku ya.. hingga ia sampai dengan selamat. .JANJI !!!!
Burung besi tampak angguh. Atau ia sedang khawatir bagaimanakah penerbangannya nanti. berjalan dengan baikkah? Semoga saja... Dan tentu saja.
Perlahan pepohonan mulai meniti titik ujung, begitu pula dengan landasan dan burung besi tentunya.
Akupun kembali meniti rutinitas yang sempat bergeser dengan adanya mama. Kemanjaan ku yang sempat hadir karena mama. Sifat malas ku, kekanakanku. Akan ku coba menjadi lebih baik demi mama.
Mama, rini akan berusaha keras, mama ngga perlu khawatir.
Mama... :’). Lov u...
copeland - priceless
I remember when I'd run to you
In field of white flowers
Your embrace is my air
How I needed you there
And all of the world and
All of it's powers
Couldn't keep your love from me no
Couldn't keep your love from me
Cause I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here like you've always been
Then I waved goodbye to you
From a field of white flowers
You were so proud of me
I was too proud to see that
All of the world and
All of it's power
Couldn't keep your love from me no
Couldn't keep your love from me
Cause I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here like you've always been
Taking for granted
(taking for granted)
And all of her smiles
Could not be reminded
You got away
And now I'm looking up to you
From a field of white flowers
You were so proud of me
I'm so proud of you
All of the world and
All of it's power
Couldn't keep your love from me no
Couldn't keep your love from me
Cause I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here
I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here like you've always been
I remember when I'd run to you
In field of white flowers
Your embrace is my air
How I needed you there
And all of the world and
All of it's powers
Couldn't keep your love from me no
Couldn't keep your love from me
Cause I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here like you've always been
Then I waved goodbye to you
From a field of white flowers
You were so proud of me
I was too proud to see that
All of the world and
All of it's power
Couldn't keep your love from me no
Couldn't keep your love from me
Cause I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here like you've always been
Taking for granted
(taking for granted)
And all of her smiles
Could not be reminded
You got away
And now I'm looking up to you
From a field of white flowers
You were so proud of me
I'm so proud of you
All of the world and
All of it's power
Couldn't keep your love from me no
Couldn't keep your love from me
Cause I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here
I need you
Like the dragonflies' wings need the wind
Like the orphan needs home once again
Like heaven needs more to come in
I need you here like you've always been
3 komentar:
Postingan tentang Ibu memang tak ada matinya. Nice post mbak :)
emang Ibunya mau kemana ?
cinta sama mama ya..
eh, saya gak tau lirik yang dibawah itu.. :p
eh judulnya kok priceless? tak berharga(murahan)???
Posting Komentar