Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

[mr.spants] Rains fall ,,,


Angin menyapu hujan menjadi rintik semu, mengibas pelupuk hingga terpentalnya sel kantuk.

Setelah menyelesaikan pengakurasian data, aku bergegas ke kamar kecil. Sekedar membetulkan jilbab memoles muka pucat dengan powder tampa foundation dan menabur sedikit gincu ke bibir kering. Sudah satu windu aku tidak begini. Ku bulatkan mata menegangkan urat kantuk yang masih tersisa.
Ya,, hari ini aku akan bertemu denganya. Sewindu bukan waktu yang singkat kawan?
Ku dengar angin masih asik menyapu-nyapu hujan. Bisakah untuk berhenti?
Ternyata ia tak mendengar teriakanku dan masih asik dalam gulungan hujan.

Ku buka laci nomer dua dan mencari sebuah benda berwarna ungu.
Ku ayunkan langkah menuju sesaknya jalanan hingga menemukan mobil monyong berwarna merah. Ku pandangi kaca berembun dan tetes-tetes hujan masih bergelantungan disana.

"Woii,,, ol dong gue BT nih.."
"Heh, semut rang-rang, gimana gue mo ol di kandang gue lampunya modar..!!!"
"Haaa..makanya nunggak mulu si lu bayarnya.."
"Sekate lu ngomong, gak tau apa di kandang gue lagi hujan badai.."
"Really??? pantes aja ye muke lu kaya kapal abis kena badai*ancur pisan uy,,..hahahhaa...gue dong disini malah hujan salju..."
"Sontoloyo!! heh, bisa gak sih sehari gak ngina??
Pale lu berembun..hujan batu aja bilangnya salju.."
"Le,, ujan gini enaknya ngapain ya??"
"Kalo gue biasanya nangkep ikan yang anyut sambil lari-larian pake sempak doang :P.."
"*LO aja GUE enggak.."
"le,,, ujan gini gue teringat lagu cokelat yang "hujan warna... Daleeeem begete"
"iye le,, gue juga ke inget sebuah lagu yang gak kalah daleeeeemm begete... bikin gue kangen ama emak gue ;'("
"Apaan tuh??.."
"begini neh liriknya,, Tik,,tik tik,,bunyi hujan di atas genteng..teng teng..."
"Guplok.. iya le,, dalemm banget gue ampe nyungsep kekolong kasur"

Suara klakson yang tiada putus membuyarkan lamunanku. hujan masih terus mengalun.
Ku padangi diri di kaca spion. bedakku luntur, gincu pun sudah lenyap. Kantuk mulai menyerang kembali. Perjalanan masih setengah. Dan ku biarkan kedua kelopak mata beradu.

weh,,, ternyata udah sampe dan kelewatan barang empat meter. Hadeee,,,,
Mataku mulai menyelediki keberadaan mu. Tak kunjung juga ku lihat titik kehidupanmu berpijar.
Tak lama kau datang dengan senyuman konyol menyalami satu persatu. Melewatkan ku,,,,
Dan berlalu. Aku tertunduk sambil melihat kotak-kotak ubin membentuk lengkung kebawah.Diantara kotakan seseorang berdiri
Ku pandangi dari ujung kotak hingga keatas. Seseorang memakai celana biru tua, kemeja biru garis hitam. Kemudian ia menyalamiku. tanganya dingin seperti biasanya. Walapun tak hujan ia tetap bertangan sejuk. Karena dia terbentuk dari tetesan hujan dan salju abadi. Kita berdiri di jarak yang masih terjangkau oleh mataku. Sesekali mata kita beradu. Entah... Apa yang terjadi dengan ku. Dia begitu asing sekarang, bukan sejuk tapi dingin dibawah nol derajat.
tatapanku retak diantara lalu lalang nya angin sendu.
Akupun berpikir tadi itu salam perkenalan. Aku dengan nama ku dan dia dengan namanya. Sungguh asing. Tak ada lagi hinaan, sapaan dan panggilan yang aneh-aneh.

Ya,,, sepertinya emang tak akan ada lagi percakapan-percapakan tak penting yang membuat perutku berguling kegirangan.
Kau telah memisakan diri. sulmetku,,,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

ROe Salampessy mengatakan...

nice story.

ayo bukukan Blognya dengan ikut lomba, baca postingan saya terbaru.

Followers