Diandra Alfauzan

12 feb 2011
assalamu'alaikum wr wb..gmn kbrnya?mudah2an sehat ya..rin,abg mw minta maaf.bukan berarti abg marah ma rini atw rini pny salah ma abg.krn abg terlalu cinta ma rini.jadinya abg sulit tuk membuka hati utk org lain.mungkin nanti klo ude abg siap,abg mnt di add lagi(klo rini msh bersedia).abg mnt jgn pernah berubah atw membenci abg.makasih ats semuanya.makasih jg ats pengertiannya... :)

pesan singkat dari abang yang aku hormati. Bagi ku ia sosok teladan yang baik. ketaatannya beribadah, sikap santun dan ramah, kalem dan ga neko-neko. kesabaran yang ia miliki membuat aku begitu berhati-hati jika berbicara dengannya, walaupun alhasil kadang sering terjadi missunderstanding. karena kita memang berbeda generasi.heheh..*guplakk* dia milih disappear (red: komunikasi) dengan alasan yang aku sendiri tidak begitu memahami,

seperti petir yang menyambar ku berkali-kali, setelah seorang sahabat memilih bungkam sebelum ia berucap perpisahan, tak ada penjelasan yang membuat aku menerima hal itu, tak ada sepatah kata agar aku merelakan perpisahan itu merenggut kebahagiaan ku.. Aku hargai keputusan mereka. Aku coba renungkan mungkin mereka seperti itu karena diriku yang mungkin tak layak bagi mereka.pothink aja kali *alih-alih ajang intropeksi diri*

untuk abang :
"abang, rini ga pernah benci, rini berharap abang akan mendapatkan pasangan hidup yang selalu setia mendampingi abang sampe akhir hayat. abang akan selalu jadi panutan rini. abang tetap abang rini karena mungkin rini anak pertama dan engga punya abg, mohon jika berkenan hubungi lagi kalo abang udah baekan dengan hati abg, dan bisa nerima rini lagi jadi adik abg, ok,,
makasi atas pelajaran, nasehat, dan kepedulian abg slma ini. makasi. :) "
(Pesan yang dikubur dalam hati aja)

Perpisahaan itu menyakitkan sekaligus menegarkan
semoga aku akan lebih tegar dalam menyambut kata perpisahan.
ya akan lebih kuat lagi.