Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

mirror

Di malam yang mencekam

pemuda itu terus menghisap cerutunya

Mulutnya menganga setiap kali memuntahkan gombolan udara kelam

kunang - kunang memilih bungkam dalam lipatan daun kering

Otak karatnya mencoba mengulik memori yang tersisa

Kata yang pernah terlontar pada sang ilalang

“lihAt lah ilalang, suatu saat aku akan merubah semuanya.

Aku buang cerutu , keunikan dan semua larangan kuno mu

Sekarang biarkan aku seperti apa yang aku mau, hidup ku kebahagian ku sesuka apa yang aku mau. Aku masih muda . tubuh ku kuat taka da tandingan.dan masih banyak kesempatan untuk ku.

Jagan pernah usik!! Bentaknya “

Denga lembut ilalang berdesis “tapi waktu mu hanya sebentar pemuda...“

dengan penuh amarah ia cabut ilalang hingga akar-akarnya.

“Selamat tinggal“... ilalang terkulai tak bernyawa....

sejak itu ia

Menghiraukan kicauan burung nan syahdu

Mengindahkan pituah si hang

Menepis kesegaran embun pagi

Lamunannya tersentak

Ada cahaya putih merasuk dipola matanya

Tak lama terlihat sos0k laki-laki baya memakai tongkat, baju compang camping,

kulit hitam legam penuh lipatan kusut

Berjenggot dan kumis putih tengah terbatuk – batuk....

Huk huk...

“boleh aku minta cerutu mu?“

“siapa kau?“

“bercerminlah, maka kau akan tau siapa aku“

Cahaya itu menghilang sekejap mata.

Tampa ragu ia mengambil sebuah cermin

Terlihat jelas disana sosok laki-laki baya tadi tengah meniru gerakan nya 

note : jangan sia-sia kan waktu yang tersisa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Followers