Peti itu bergetar
menghembuskan aroma kehidupan
harumnya menggelitik indera
Ini bukan sebuah jenaka semata
Ini sebuah fakta yang mengguncang hingga kedasar jagat
Ia telah hidup kembali dari tidur yang panjang
Mata yang penuh ambisi
Jantung penuh sesak
Hati penuh kebencian
Jiwa penuh dendam
Mulut penuh busa makian
Pekikan penuh kemarahan
Dengan gagah ia kepakkan sayap kesombongan
gemerlap emas berukir
Menyilaukan matanya
Ditengah sesakan umat
Jiwanya dipertaruhkan
nafas itu hanya oksigen buatan penjilat
raganya telah dikendalikan
seperti robot
perasan keringat
hempaskan seluruh kekuatan
hingga satu demi satu bulu berjatuhan tanda kekalahan
Dia memang terlahir kembali
Tapi itu bukan dirinya
Mata yang teduh
Hati yang suci
Jiwa yang berwibawa
Mulut yang berirama syahdu
Pekikan keramahan
Kepakan sayap perdamaian
Hey para penjilat nafsu
Mengapa kau lakukan itu padanya
Ia yang terlihat kaku saat kau hujam butiran tekanan
Ia yang terkulai lemah saat ambisi mu tak tergapai
Ia yang menciut saat kau tumpahkan timah amarahmu
Ia yang menerima semua ke egoisan mu
Ia yang kemudian tidur untuk selamanya….
-------------------------------------------------------------------------------------
NB: Letakkan GARUDA dihati mu bukan didada mu
Menang atau kalah tak akan ada arti jika perselisihan masih menjamur
Menang atau kalah tak akan berguna jika perdamaian belum bersemi
29/12/10
0 komentar:
Posting Komentar