angelic part 1

Angin meniupkan suara bidadariku. Membelai lembut gendang telinga . Mendayu-dayu penuh cinta. Seketika telingaku ku mulai tuli. Aku tak mendengar teriakan kura-kura, aku tak mendengar nyanyian burung camar. Aku tak mendengar percakapan pasir-pasir . aku tak mendengar apa-apa kecuali suara bidadariku.

"Ada apa bidadariku ?"

"aku ingin kita berakhir".

"Maksudmu ?"

"Yeah.. it ‘s over".

"Semudah itu ?"

"Yeah…"

"Tapi mengapa tiba-tiba? "

"Entahlah".

"tak adakah penjelasan yang membuat ku bisa mengerti?"

"Tidak ada. Aku rasa hubungan ini konyol. Jaga dirimu. Selamat tinggal".

(telepon terputus)

Ku hela nafas dan kuputar memori indah bersama bidadariku.

Bidadariku. Aku memang tak pernah menyentuhmu, aku tak pernah membelaimu, aku tak pernah menatap bola mata indahmu. Tapi aku telah mendekapkan hatiku padamu. Hanya engkau. Hanya mendengar suaramu saja seakan aku telah menggenggam dunia. Begitu besarnya jangakauan hatiku. Wajahmu lebih teduh dari awan, sorot matamu lebih tajam dari ujung pedang, lengkungan senyummu lebih indah dari pelangi. Kau mengisi relung jiwaku seutuhnya. Dan kini kau mengakhiri dan katakan bahwa hubungan kita ’konyol’

Hanya sebuah kekonyolan. Serendah itukah aku dimata mu?

Tepukan ombak menghancurkan lamunan ku tentang sosok bidadari yagn masih tergantung rapi di hatiku. Bidadari yang kini tinggal dan akan tetap membekas di sudut hati nan suram.

Jiwaku seakan tinggal separuh. Dan separuhpun kini telah berceceran di pasir nan lembab.

Matahari semakin menutup diri. Burung camar tak lagi bernyanyi , kura-kura lenyap dibibir pantai. Pasir- pasir seakan bungkam, mungkin ia agak tersinggung karena aku tak mendengarkan percakapannya saban hari tadi. Mereka Membiarkan aku berkawan sunyi.

Sunyi . bisakah kau menjawab gumpalan pertanyaan yang terus menghantam benakku?

Mengapa begitu mudah bidadari mencampakkan ku? begitu ringannya suaranya ketika ia mengucapkan perpisahan.

Sunyi. Apa kau bisa menanyakan apa yang terjadi padanya?

Sunyi. Tetaplah sunyi.

Sunyi tengah asik mendengkur . Meninggalkan ku yang tengah kebingungan. aku benar-bener sendiri kini.