Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

lakukan terbalik



Oya, dari kemarin kata-kata saya selalu saja biru. Dan kali ini saya coba dengan warna lain, atau dicampur-campur. Bukankah beberapa waktu lalu saya bercerita bahwa kini hidup saya tak hitam-putih lagi. Bagaimana bangganya saya pada semut-semut yang mengejek tempo hari. Yeeahh..full collor.

Tak terasa udah Selasa lagi. Saya paling anti dengan kata selasa. Menurut padangan musrik saya. Selasa adalah hari yang dipenuhi dengan kata “sial”. Tidak beruntung (diperhalus).
Banyak hal-hal yang membuat saya naik pitan. Mulai dari bangun kesiangan, dimarahi guru, teman yang usil, jalanan nakal.

Saat emosi saya berada di tingkat yang paling ekstim. Layaknya gunung merapi mau meledak. Kebayangkan berapa derajat panasnya.
Dari situ saya mempercayai bahwa hari selasa hari yang menyebalkan.
Apa itu karena hari kelahiran saya? Hari dimana ayah saya terbujur kaku Saya mulai membenci diri, merasa tidak berguna di keluarga dan di lingkungan saya. Selalu saja bikin masalah.

Memang ini tak berhubungan dengan hari selasa, bahkan juga terjadi dihari lain. Tapi coba flashback. Jika saya tidak terlahir, mungkin saja ini tak terjadi. Dumb!!! Yah saya yang bodoh.
Sebegitu jahatnya Tuhan bagi kehidupan saya. Begitu pemikiran saya waktu itu.

Akhirnya seseorang menyadarkan saya tentang hari-hari yang indah. Tak terkecuali dihari selasa.
Katanya semua hari baik, dengan kata lain saya lah penyebab kesialan itu.Kesalahan itu terletak bukan pada hari tapi pada diri sendiri.
Lebih tepatnya mindset and trust. Tentang kepercayaan saya tentang hari selasa.

Dengan dibumbuhi kata penghibur diri dan terus mencoba berpikir positive. Saya mengubah pola pikir dan kepercayaan saya. Diputar berbalik.

Saya senang Selasa. Dimana kedua orang tua saya menanti kehadiran saya untuk segera bernafas dibumi. Bagaimana bahagianya mereka saat saya tumbuh dengan baik.

Papa mengembuskan nafas dihari selasa. Mungkin saja itu awal dari kehidupannya yang baru , yang lebih indah dan tenang. Jauh dari morat-marit duniawi. Dia telah kekal disana. Dan sekarang ia telah berada di pangkuan Sang Ilahi.

Bukankah Tuhan menciptakan segala sesuatu tidak dengan kesengajaan apalagi sia-sia? Allah telah memiliki rancangan, naskah yang akan kita mainkan di dunia, sekarang seberapa baik kita memerankannya? Menggunakan segala yang Allah titipkan pada kita?.Itulah gunanya akal, akar kita mampu berpikir . Kadang memang ada hal-hal yang mungkin tak dijangkau oleh akal manusia, untuk itulah Allah memberikan kita Iman, dan kepercayaan. (Agama).

Pikiran saya begitu terbuka sekarang. Jika kita percaya maka segala sesuatu mungkin saja terjadi.
Seperti kepercayaan saya terhadap kesialan dihari selasa. Benar saja saya sial dihari selasa. Karena saya percaya. Sama seperti kepercayaan kita pada yang Kuasa, tentang keberadaa-Nya.

Percaya bahawa Allah akan mengabulkan doa, harapan dan impian saya. Impian yang mungkin bagi orang waras itu tak akan mungkin. Saya percaya bagaimana Tuhan mengatur sedemikian cantik pada waktu yang telah ia gariskan. Saya percaya. Jika kita baik maka akan mendapatkan yang baik. Begitu pula sebaliknya.
Saya percaya jika kita memikirkan hal yang baik maka yang terjadipun hal yang baik.
Apa yang kita pikirkan mempengaruhi gerakan dan perbuatan.
Perbaiki didalam dan perindahlah yang diluar.Buang jauh-jauh pikiran negative.
Pikirkan hal positive tarik nafas dan tersenyumlah nak.

Nb: Selasa kali ini cuaca sangat cerah tenangnya saat solat Dhuha dan berlama-lama ketika sujud. , Alunan Viva la vida mengingatkan saya betapa berharganya hidup ini. Masalah seakan menguap dan terbang bersama arakan awan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ya.. itulah sebenernya kenapa orang sering menganjurkan untuk berfikiran positif.., karean apa yang kita fikirkan itulah yang akan terjadi,..

++++
themplate bloggernya keren ammie, tapi jadi agak berantakan ya... :malu:

Followers