Bulan Ramadhan kali ini mungkin tak pernah sama seperti almanak lawas, ketika gelas kita masih utuh melekat di gubuk dingin. Di isi dengan segala macam ritme kehidupan, tak ada kegembiraan yang lebih selain melihat gelas itu terisi setiap waktunya.
Gelas kita tak lagi utuh ,,, serpihan demi serpihan satu persatu terpelanting jauh keluar sana. Entah dimana rimbanya.
Semenjak ia beranjak menjauhi serpihannya dari gubuk. Sirkulasi berubah total.
Perubahan yang paling mencolok terjadi padaku. Serpihan terkeras dan juga terapuh. Entah dari mana ku mulai, hingga kini aku berada dalam pilihan-pilihan yang sulit.
Mulai mengubur impian ku satu demi satu. Aku tak punya sedikit kekuatan untuk bertahan apalagi melangkah lebih maju. Melangkah menggapai sepotong perekat untuk merenda serpihan gelas yang tersisa.
Lihat, di gubuk dingin hanya tersisa satu sepihan yang mulai bedebu dan usang, Warnanya kini mulai pucat,tak beraturan.
Gelas itu telah pecah,,, sampai kapanpun tak akan lagi pernah utuh. Karena serpihan terpenting itu telah terkubur di kerak bumi.
Or make a sound while you're dozing off
But in the night should the high tide
Sweep me away from you
Tell me again, dad,,, will you be waiting there...
5 komentar:
kalau gelas telah pecah, cari gelas baru neng.! cari yang terbuat dari logam. yang gak bakal retak, gak bakal pecah.. :)
hihi//// pecahkan saja gelasnya biar terdera kakakakk...
kok nyambung'a ma AADC yah? desig tiiungg.... tiungg brrrrr
salut ma ami... good job.. kata adalah senjata... ampe bingung mau komentar apah ... bagaikan penulis kondang... amiinnn Ya Allah...
kabulkan-kabulkan tiung... keruntuhan durian banyak..
@roe : gelas itu hanya perumpamaan sebuah keluarga(aku). Dan semenjak kepergian papa satu persatu kami pun pecah, aku mutasi k jkt, adik aku kuliah dan ngekos, tinggallah mama ku seorang di gubuk kami :'|
@sist : hehehe,,makasi ya sist,, semoga suatu saat Allah memberi aku ksempatan untuk mnggpai cita2 itu :)
pecah di dunia, tapi insyaAllah utuh di akhirat kelak. :)
turut mendoakan papanya. :)
Posting Komentar