Petikan gitar sayup-sayup timbul tenggelam. Ini masih pagi, belum saatnya aku mengepakkan kaki di dunia nyata. Aku kembali hanyut dalam ayunan mimpi. Menelusuri wahana dimana imitasimu bersemayan...
"Delvhh...".
Suara itu, Kau kah itu? tentu saja karena hanya kau yang mampu melafaz kan namaku dengan sedemikian unik.
"Bagaimana kabarmu?"
Aaaku... baik. Entah apa yang menyangkut ditenggorokannku, sehingga kataku terseret-seret kaku.
kau menanyakan kabarku? sebuah kata yang ingin ku dengar dari dulu, tentu saja bukan sekedar kata itu saja. Aku inginkan - lebih dari itu.
tapi tentu saja ini tak mengurangi rasa syukurku. Kau menyapaku.
Wajahmu yang tersembunyi dibalik balutan jilbab panjang berbahan dasar spandek sutra motif kombinasi polos dengan paduan warna bahan motif yang senada.
Kau hanya berjarak lima kaki tepat didepan ku.
Senyummu semakin membius kekakuanku, pipimu merona kemerahan. memancarkan cahaya ketaatanmu.
Tuhan... Ciptaanmu begitu sempurna. Gumamku.
Aku yang semakin terbuai melangkah selangkah ingin dekat.
Tiba -tiba cahaya putih menerpa wajah kusamku.
Ada suatu benda keras yang menabrakku begitu kencang.
Kaupun hilang bersama cahaya itu.
Nafasku sayup - sayup , entah berdenyut entah tidak
pandanganku gelap, hingga aku benar-benar tak melihat apa-apa. Tak terkecuali kau.
***
from :ridelv
gubuk#2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar