Dalam selimut kelabu, aku mengaduk jari di perputaran waktu. Mencari-jari jejakmu.Untuk mengobati rasa aneh yang sering datang saat gemuruh mulai mendominasi ujung senja.
ku sibak segala dera, guna menyiapkan diri untuk kembali menatapmu dibalik kusen. coba kau lihat,,kusen ku buram.. Berdebu dan kusam... Ah,,kau tak akan pernah tau dan tak mau tau itu.
Kau semakin semu. Rasanya lima windu bukan waktu yang sebentar, dan sejak itu kau masih saja menyelinap di bilik waktu. Kau yang tak akan pernah menjadi sesuatu untukku. Siapa aku saja kau tak akan pernah mampu menjawab.
Sejak kau layangkan tinta kertas wangi bertinta emas beberapa waktu lalu, aku mulai kebingungan bagaimana cara bernafas.
Sebaiknya memang aku tak pernah membuka apa isi tinta-tinta tak tau adat itu.
Ya, akhirnya kau pilih dia. Karena kalian setara. Dan aku mengerti sekarang. Jika cinderella itu hanya ada dalam dongeng dan khayalan para babu sepertiku.
Jika pangeran berkuda putih itu hanya arakan awan yang bisa berubah setiap perputaran waktu, lenyap disapu angin.
Berbahagialah di Istananya, dan aku akan tetap membangun istana awan. Istana yang pernah kau rancang untuk kemudian kau lenyapkan.
Senja masih berirama gemuruh. Sebentar lagi hujan turun dan akan menghapus istana awanku.
yah,,, sebaiknya memang dihapus saja....
Istana pasir sepertinya lebih asik... :)
the castle $could
21.00 |
Label:
mi magination
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar