Hai,,, Sepertinya sudah lama sekali aroma pedih tidak mampir ke gubukku. Ada apa dengannya?
Mungkin orang akan bertanya orang macam apa aku ini yang rindu akan kepedihan?
Semilir angin senja mengantarkan aroma tak sedap, langitpun seolah mengiyakannya. Kepalaku berputar kencang memporak-porandakan rasa yang diberi nama sabar, yang ada hanya segumpal kotoran yang bernama emosi. Ya,, lagi dan lagi membuat aku kehilangan kendali.
Hai,,,kau masih diam saja. Kau yang entah berwujud apa sekarang. Mungkin saja kau angin sendu, atau dedaunan kering.. Ah,,, yang jelas kau masih tetap cahaya kecil yang muncul disela malam. Bintang kejora biasanya kau dipanggil begitu. Namun cahayamu kadang samar terlihat.
Pernah suatu malam aku duduk di rerumputan menunggu akan ada cahayamu. Ulat itu mengejekku, katanya mana mungkin kau menghampiriku? siapa DIRIMU ITU!!!!! Ia tertawa sambil berlalu.
Aku diam dan tak berkedip memandangi langit. Langit hanya tersenyum, senyuman yang membuat aku bertahan dan bersabar menunggu. Harapan seolah hanya sebatang raga sedang bergelantung di dahan yang rapuh.
Tak lama cahaya putih itu melejit di udara.
Aku berdiri memastikan itu kamu. Aku sengaja melepas kacamata kekecewaan di detik ini, meskipun ku pakai lagi untuk detik berikutnya bahkan seterusnya, karena memang yang aku lihat hanya seekor kunang-kunang kesepian, bukan bintang kejora yang sinarnya menerangi jiwa.
Bersambung...
2 komentar:
kunang2 atau bintang kejora? ehhe :D
jadi kunang2,
wah kamu sering esmosi akhir2 ini ya?
selamat menikmati Ujian Nyata dariNya, mereka membuatmu spt ini agar kamu tatp menetapi kesabaran dan kebenaran :D
ami yg manis smoga cerota selanjutnya bikin aku kesengsem :D
Ditunggu
hehhehe,,, ahh,, serem,,kalo kamu ke semsem sama aku ntr repot,,,wkwkwkkw #pede gila...
oke say.. :)
Posting Komentar