Tuhan tau apa yang kita butuhkan , bukan apa yang kita inginkan

.
RSS

The leg end


Siang itu langit tampak mendung. Matahari malu-malu dibalik awan pucat.
Hawa kantuk mulai terasa. Apalagi ruanganku berAC. Tubuh memang tidak kuat menahan hawa dingin. Sebelum kantuk makin menjadi, aku putuskan untuk ke pentri. Menyeduh secangkir kopi panas.
Sejak kematian OB, aku dan personil yang lain sudah terbiasa melakukan hal-hal ini sendirian, nampaknya memang belum ada calon penggantinya.

Sesampai di depan pintu pentri, aku mendengar suara seorang perempuan tengah bernyanyi kecil. Suaranya begitu asing.
Jangan-jangan... ah.. aku mulai berpikir yang tidak-tidak. bangunan ini memang terkenal angker. Beberapa satpam yang berjaga malam pernah bercerita jika mereka sering melihat makhluk-mahkluk gaib. Menurut orang-orang yang tinggal di sekitar sini, dulu tempat ini adalah tempat dikuburnya mayat-mayat pada zaman penjajahan dulu.
Ah,,, aku kembali berpikir. Tiba-tiba saja perutku kram. Duh... Pingin pipis cin,,,,

Namun, rasa penasaran yang tinggi membuat aku tetap mematung di sudut jendela pentri. Suaranya semakin kental di gendang telinga. Tubuhku mendadak kaku.

................








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Followers